Baca Juga: Menyeramkan! Ternyata Setiap Hari Kita Tidur Ditemani dengan Ini
Area kosong di bawah tangga dan bordes bisa dioptimalkan jadi ruang. “Awalnya kita berdebat tentang ruang di bawah bordes.
Karena Pak Arwani pertama kali bangun rumah, dan baru memakai arsitek, tentang skala ruang ia masih bingung. Ia bertanya, berapa tingginya? ‘2,4m’. Kok pendek banget? Plafon kan harus 3 m-4 m?,” kata Ariko menirukan Arwani.
Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Arswendo, Intip Hunian Bak Museum Miliknya yang Kini Tinggal Kenangan
Namun, ketakutan Arwani pun sirna. Kepercayaan kepada Ariko pun terbayar, area makan yang berada di bawah bordes ternyata tetap nyaman dengan ketinggai plafon 2,4 m.
“Pas hampir selesai malah dia suka, malah akhirnya, di atas ruang makan malah dibuat gudang baru, ” imbuh Ariko.
“Pertamanya saya juga takut, tapi senang banget hasilnya. Malah dengan desain split dapat ruang gudang sama ruang jemur lagi di atas,” kata Arwani.
“Enggak menyangka kalo dengan luas rumah segini bisa dapat banyak ruangan. Banyak cahaya dan enggak terkesan sempit,” imbuh pemilik yang telah mendiami rumah semenjak 2006 ini.