Kepercayaan dan komunikasi intens antara Arwani dan Ariko pun mampu mewujudkan rumah yang diidamkan. Hunian berkualitas mampu hadir dalam keterbatasan lahan.
Terdapat taman kering yang berfungsi sebagai tempat bermain bagi ketiga anak Arwani.
Taman kering ini awalnya merupakan taman asli dengan bukaan di atap. Namun karena pertimbangan tanah taman yang membuat kotor ruangan, akhirnya taman menjadi area bermain.
Kemudian, ruang terbuka tetap dihadirkan di belakang dapur rumah. Celah taman kering menjadi jalur keluar masuk udara dan cahaya alami. Dapur pun jauh dari kesan lembap dan apek.
Ariko menyiasati ruang bordes menjadi ruang musala. Area bordes diperpanjang kemudian ditambahkan lapisan parket untuk membedakan level lantai tangga dengan musala.
Fasad bangunan
Muka bangunan berbentuk 2 buah segitiga dengan jajaran kayu merbau sebagai aksen.
Penentuan bentuk yang apik ini pun butuh beberapa kali revisi saat diskusi.
Menurut Ariko, kurang lebih 8 skema desain telah ia ajukan untuk menemukan desain yang terkini. “Tapi dulu bentuk segitiga hanya 1 dengan kanopi lurus di teras depan.