Luas bangunan atap mulai 150 m² hingga 350 m².
“Tidak harus proyek jadi, karya yang diikutsertakan juga boleh hanya konseptual design,” imbuh Tatok.
Karya-karya yang dilombakan akan dinilai oleh sejumlah tim juri yang independen yang terdiri dari Tatok Prijobodo, NaningAdiwoso (Ketua Green Building Council Indonesia), dan Anggia Murni (Core Founder Green Building Council Indonesia yang juga Principal of Tropica Greeneries).
Baca Juga: Bata Merah Bikin Rumah Hijau ini Humble dan Hangat, Lihat Juga 4 Tamannya yang Cantik!
Kriteria yang ditetapkan dalam penilaian menggunakan sejumlah isu bangunan tropis berkelanjutan sebagai tolok ukur, di antaranya berkaitan dengan dampak estetika dan konstektual serta inovasi dantransferability (bisa diterapkan).
Semua karya yang akan diikutsertakan harus dikirim
Seluruh karya desain akan dibukukan secara ekskl
Pemenang akan diumumkan pada perte
Melalui kompetisi OGRA 2019 para peserta diharapkan dapat memberik
Baca Juga: Cantiknya Pagar dengan Olahan Material Bata, Roster, dan Konblok
“Para professional di bidang arsitektur memiliki peran dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya green building. Mereka adalah the agent of changeyang tidak hanya berbicara bangunan dari sisi fungsi dan estetika, tetapi juga aman, sehat dan hemat energi,” ujar Naning.