Follow Us

Suasana Desa di Tengah Kota, Ada Bajing dan Musang di Hunian Ini Lho!

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 05 Agustus 2019 | 09:00
Area favort pemilik rumah. Sekat pintu dan jendela lebar memberi pemandangan ke seluruh taman.
Foto Richard S./Arsitek Bayu P.

Area favort pemilik rumah. Sekat pintu dan jendela lebar memberi pemandangan ke seluruh taman.

IDEAOnline-Hary Subastian dan Eka, pasangan suami istri-pemilik rumah ini, menyuguhkan suasana yang sangat berbeda pada rumah mereka yang berada di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Jalan setapak dan pepohonan hijau ada di setiap sudut halaman rumah.

Segala macam bebatuan pun melengkapi pemandangan yang tersaji.

Beberapa material kayu hadir dalam rupa-rupa fasilitas yang ada di rumah ini.

Udara bersih dan segar, ketenangan alami layaknya suasana di desa menyelimuti, kicauan burung dan aktivitas mereka bermain dari dahan pohon satu ke pohon lainnya sesekali terdengar. sangat alami.

Baca Juga: Bata Merah Bikin Rumah Hijau ini Humble dan Hangat, Lihat Juga 4 Tamannya yang Cantik!

Ruang makan terbuka ke arah taman.
Foto Richard S./Arsitek Bayu P.

Ruang makan terbuka ke arah taman.

Bahkan menurut Eka, tak jarang ia menyaksikan bajing berlari-lari dari satu pohon ke pohon lain.

Atraksi kelelawar beterbangan di sore hari. Mencium harumnya wangi pandan dari musang yang lewat di malam hari.

Tapi memang harus ada “harga” yang dibayar untuk tetap selalu menikmati suasana ini.

Menjaga keasrian rumah dan halamannya. Ada waktu dan tenaga ekstra yang dicurahkan untuk ini semua.

Baca Juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Kayu Solid Wajib Diketahui Sebelum Pakai

Memangkas pohon-pohon besar agar tetap tumbuh dengan baik dan membersihkan daun-daun yang berguguran ke tanah dan rajin membersihkan setiap barang yang ada.

Maklum, suasana terbuka diciptakan di setiap bagian rumah.

Angin akan membawa debu dari luar ke dalam rumah, meski udara itu sebenarnya sudah cukup tersaring oleh daun-daun pohon namun tetap saja ada yang menempel ke perabot setiap saat.

Baca Juga: Terlalu Banyak Kayu Solid di Pasaran, Tilik 6 Jenis yang Moncer dan Karakternya!

Kamar mandi gabungkan gaya modern dan tradisional.
Foto Richard S./Arsitek Bayu P.

Kamar mandi gabungkan gaya modern dan tradisional.

Banyak jalan setapak di lingkungan rumah yang desainnya dirancang oleh Bayu Paramudhita ini, seakan-akan, ketika kita sudah masuk ke halaman rumah, maka kita pun bisa tersambung ke setiap sudutnya.

Pintu dan jendela tampil dengan ukuran lebar, memberi keleluasaan pemandangan dalam rumah ke area luar.

Baca Juga: Yuk Kepoin Material Pengganti Kayu, Bikin Dinding dan Plafon Cantik

Satu ruang ke ruang lainmelalui area luar, dihubungkan oleh jalan setapak nan asri.
Foto Richard S./Arsitek Bayu P.

Satu ruang ke ruang lainmelalui area luar, dihubungkan oleh jalan setapak nan asri.

Tempat duduk-duduk santai tersebar di mana-mana.

Di area depan, di teras samping rumah didesain menyerupai pendopo. setiap area duduk menyediakan tempat yang nyaman untuk istirahat dengan kursi-kursi unik yang didominasi material kayu.

Baca Juga: Solusi Lahan Sempit, Inilah 3 Cara Ciptakan Taman Kering Bebas Masalah

Beristirahat di dalam rumah dan di luar rumah sama nyamannya.
Foto Richard S./Arsitek Bayu P.

Beristirahat di dalam rumah dan di luar rumah sama nyamannya.

“Kami berdua menyukai kekayuan terutama kayu jati, karena urat kayunya bagus dan kayunya kuat. Makin lama makin bagus,” tambah Eka.

Gebyok dan kursi balok, adalah dua dari sekian banyak barang yang memiliki nilai historis dan menjadikan pasangan ini sangat menyukainya.

Kealamian rumah, nyamannya berada di dalamnya, tak hanya membuat siapa pun yang berkunjung menjadi betah.

Baca Juga: Dinding Rembes Akibat Hujan Terus Menerus, Atasi di Waktu yang Tepat, Ini Caranya!

Tampilan teras dan pintu utama dengan guratan asli kayu rel kayu ulin.
Foto Richard S./Arsitek Bayu P.

Tampilan teras dan pintu utama dengan guratan asli kayu rel kayu ulin.

Bagi Eka dan Hary pun, mendapatkan apa yang mereka impikan akan sebuah rumah.

“Bagaikan sarang bagi burung, rumah ini menjadi tempat berlindung, tempat berteduh, tempat makan, dan tempat untuk hidup bagi kami berdua,” ujar Eka.

Baca Juga: 4 Solusi Masalah Dinding Saat Musim Hujan, Mulai Rembes Hingga Jamuran

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest