Merancang Bentuk
Setelah semua pertimbangan dipikirkan masak-masak, tibalah saat merancang desain tampak muka rumah.
Walaupun saat mendesain, unsur “rasa” berperan besar, beberapa teori desain tetap berlaku, sama seperti saat kita merancang ruang dalam.
Salah satunya adalah warna. Sama seperti pada interior, warna yang berbeda dengan sekitarnya akan selalu tampil menonjol.
Pada muka rumah, penggunaan warna hitam akan mendominasi. Jika kita mengaplikasikan hitam secara berlebihan, pandangan orang seolah akan terblokir.
Kesatuan dan harmoni dalam desain juga patut diperhatikan. Untuk bentuk kusen, misalnya. Satu jendela berbentuk kotak, sementara satunya bulat. Tidak akan tercapai sebuah kesatuan.
Beda jika sebuah jendela panjang, di sampingnya ada jendela-jendela kecil bersusun, membentuk sebuah kotak. Walaupun berbeda bentuk, namun mata kita menangkap adanya sebuah kesatuan.
Kita juga dapat menambahkan tekstur pada muka rumah agar tampilannya tidak membosankan.
Bayangkan bila hanya ada satu jenis material di muka rumah, yaitu dinding polos. Motif timbul pada dinding dapat menghadirkan tekstur yang menarik. Begitu juga dengan penempelan batu alam yang permukaannya kasar.
Berikutnya adalah proporsi. Untuk ini, Wijoyo Hendromartono, arsitek, mengumpamakan, rumah yang kecil tentu akan lebih pas menggunakan potongan batu alam yang kecil. Sebaliknya, jika di depan rumah dipasang potongan batu alam yang besar-besar, rumah akan “tenggelam”.
Segala teori ini sifatnya hanya membantu. Desain yang terbaik adalah desain yang dirasakan paling nyaman buat penghuni rumah.