Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bak Manusia, Rumah Butuh Tampilan Muka yang Kinclong, Ini Tipsnya!

Akhmad Juanda - Minggu, 11 Agustus 2019 | 13:00
Hasil Renovasi, Hunian Seluas 116 M Ini Miliki Fasad Bercahaya, Dalemnya Bikin Kaget!
Foto Adeline Krisanti Properti Arwani, Depok, Jawa Barat Desain Ariko Andikabina

Hasil Renovasi, Hunian Seluas 116 M Ini Miliki Fasad Bercahaya, Dalemnya Bikin Kaget!

RUMAH 148

IDEAonline - Saat melakukan perubahan pada wajah rumah, banyak hal yang akan berimbas pada biaya. Jika ingin yang murah, lakukan perubahan sederhana pada kulit muka.

Persis seperti wajah manusia, rumah pun tak luput dari pentingnya arti kosmetika. Dengan berdandan, bukan berarti kita mendewakan apa yang hanya tampak dari luar dan

Baca Juga: Lahir dari Keturunan Raja, Kini Injak Usia 52 Tahun, Intip Tampilan Paramitha Rusady dan Huniannya yang Jarang Tersorotmengabaikan isi di dalamnya.

Tampak depan yang terurus, di samping menunjukkan jati diri pemilik rumah, juga menyumbang bagi keindahan lingkungan. Bayangkan kalau satu rumah tampil acak-acakan di antara rumah-rumah lain yang terawat rapi.

Ia memang akan tampil beda, tetapi tentu bukan aksen semacam ini yang kita impikan.

Yang akan dibahas kali ini adalah renovasi yang bertujuan mengubah muka rumah, yang tidak mencakup pagar, walaupun tak dapat disangkal, pagar punya andil cukup besar dalam menggubah wajah sebuah rumah.

Agar tidak ke mana-mana, marilah sepakat untuk membicarakan hanya dinding depan rumah, jendela, pintu, dan teras, terkait dengan perubahan wajah rumah.

Baca Juga: Dulu Jalin Hubungan dengan Suami Syahrini, Kini Sandra Dewi Hidup Bahagia dengan Pengusaha Kaya, Begini Isi Rumah Mewahnya yang Bikin Iri

Perubahan hanya di wajah ini dikenal juga dengan istilah facelift, yang lagi-lagi diambil dari khasanah kosmetika. Namun, inilah cara yang paling mudah dan murah.

Tak Sekadar Kosmetika

Meskipun begitu, mengubah tampak muka rumah sebenarnya bukan sematamata kosmetika.

Banyak alasan yang mendasari perubahan tampak. Pertama, ada kerusakan pada bagian depan rumah yang harus segera ditangani. Misalnya, atap teras yang lama sudah lapuk akibat kebocoran.

Baca Juga: 4 Artis Ini Miliki Fasad Bergaya Klasik, Ada yang Senilai Rp17 Miliar!

Mau tak mau, semua harus diganti, bahkan perubahan bentuk atap mutlak diperlukan mengingat bentuk atap lama banyak mengundang masalah.

Desain Apik Hunian di Tebing Jurang - fasad

Desain Apik Hunian di Tebing Jurang - fasad

Kedua, ada perubahan fungsi pada rumah tersebut. Ini bisa karena layout dalam rumah berubah, atau ada kegiatan baru di rumah tersebut yang menuntut adanya penyesuaian.

Contohnya, pintu masuk yang dulu di tengah, harus bergeser ke samping kiri.

Otomatis, tampak muka tidak lagi sama. Rumah yang dijadikan tempat usaha juga butuh tampilan yang berbeda.

Salon di rumah, misalnya, akan lebih kinclong jika depan rumah sedikit dipoles. Alasan terakhir adalah keinginan pemilik rumah untuk membuat rumahnya tampil baru, berbeda dari sebelumnya, dan tak seragam dengan tetangganya.

Baca Juga: Perhatikan Jarak Antara TV dan Tempat Duduk, Simak Do & Don’t di Ruang Keluarga

Boleh dibilang tampak depan rumah menjadi sarana ekspresi pemilik rumah. Pemilik rumah yang berasal dari Bali menghadirkan ekspos bata merah dan kusen berukir.

Yang masih muda ingin menunjukkan kebeliaannya dengan mengaplikasikan warna oranye pada dindingnya. Semua justru bisa menjadi ciri khas yang berguna.

“Mencari rumah Pak Sastro? Itu lho yang temboknya ditempeli batu abu-abu!”

Merancang Bentuk

Setelah semua pertimbangan dipikirkan masak-masak, tibalah saat merancang desain tampak muka rumah.

Walaupun saat mendesain, unsur “rasa” berperan besar, beberapa teori desain tetap berlaku, sama seperti saat kita merancang ruang dalam.

Salah satunya adalah warna. Sama seperti pada interior, warna yang berbeda dengan sekitarnya akan selalu tampil menonjol.

Pada muka rumah, penggunaan warna hitam akan mendominasi. Jika kita mengaplikasikan hitam secara berlebihan, pandangan orang seolah akan terblokir.

Kesatuan dan harmoni dalam desain juga patut diperhatikan. Untuk bentuk kusen, misalnya. Satu jendela berbentuk kotak, sementara satunya bulat. Tidak akan tercapai sebuah kesatuan.

Beda jika sebuah jendela panjang, di sampingnya ada jendela-jendela kecil bersusun, membentuk sebuah kotak. Walaupun berbeda bentuk, namun mata kita menangkap adanya sebuah kesatuan.

Baca Juga: Baru Saja Melahirkan, Padahal Hampir Bercerai Saat Hamil Besar, Kehidupan Pedangdut Evi Masamba dan Huniannya Kian Jadi Sorotan Warganet

Kita juga dapat menambahkan tekstur pada muka rumah agar tampilannya tidak membosankan.

Bayangkan bila hanya ada satu jenis material di muka rumah, yaitu dinding polos. Motif timbul pada dinding dapat menghadirkan tekstur yang menarik. Begitu juga dengan penempelan batu alam yang permukaannya kasar.

Berikutnya adalah proporsi. Untuk ini, Wijoyo Hendromartono, arsitek, mengumpamakan, rumah yang kecil tentu akan lebih pas menggunakan potongan batu alam yang kecil. Sebaliknya, jika di depan rumah dipasang potongan batu alam yang besar-besar, rumah akan “tenggelam”.

Segala teori ini sifatnya hanya membantu. Desain yang terbaik adalah desain yang dirasakan paling nyaman buat penghuni rumah.

Jadi, jangan ragu mengekspresikan diri saat kita ingin mengubah muka rumah!

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular