Follow Us

Ciptakan Rumah Hemat Energi Bisa Selamatkan Bumi, Dukung Go Green!

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 09 September 2019 | 19:15
Taman atap salah satu penerapan
Springhill, Kemayoran

Taman atap salah satu penerapan

Rancangannya harus bisa beradaptasi dengan lokasi dan kondisi lingkungan sekelilingnya.

Karena dirancang dengan tujuan tertentu, rumah tersebut juga menjadi hemat biaya dalam pembangunan dan pemeliharaannya. Sekali hemat, dua didapat.

Baca Juga: Tak Hanya Atap, Dinding Rumah Pun Bisa Bocor dan Berjamur Bau Tak Sedap, Atasi dengan Ini

Inovasi material atap menghasilkan desain yang fungsional dan estetik.
Dok. Onduline

Inovasi material atap menghasilkan desain yang fungsional dan estetik.

“Hemat energi hanya sekadar teori jika tidak dipraktikkan lewat gaya hidup,” kata Rana Yusuf Nasir, pakar Energi yang juga pendiri Green Building Council Indonesia (GBCI) dalam acara diskusi Smart & Green Building di Pameran Bahan Bangunan IndoBuildTech Expo 2019 di Tangerang, beberapa waktu lalu.

Mewujudkan bangunan hemat energi tentu tak hanya berlaku bagi bangunan rumah namun juga bangunan gedung komersial.

Menurut Rana, bangunan gedung menghabiskan lebih dari sepertiga sumber daya dunia untuk konstruksinya, menggunakan 40 persen dari total energi global dan menghasilkan 40 persen dari total emisi grennhouse gas (GHG).

Padahal, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginisiasi gerakan green property dengan menerbitkan Permen PUPR No. 1 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.

Baca Juga: Peringatan Earth Hour, 5 Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Ciptakan Rumah Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Mandatorinya, bangunan gedung seluas di atas 5.000 m2 harus bersertifikasi Green Building.

Faktanya baru 44 persen gedung baru di Jakarta yang menerapkan konsep itu. Sementara gedung-gedung lama ‘masih tidur’.

Di Jakarta sendiri, lahan hijau tidak lebih dari 10 persen.

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest