Biayanya pun lebih ekonomis (khususnya untuk pembangunan dalam jumlah banyak) dan modul bangunannya sudah pasti.
Siswadi pun menyarankan agar mempertimbangkan juga aspek pemasangan seperti halnya pemahaman mengenai modul yang disediakan pabrik dan sistem sambungannya.
“Sebaiknya juga dipikirkan pengembangan bangunan/rumah berikutnya, karena tidak menutup kemungkinan pemilik akan mengubah bentuk serta fungsi bangunannya.”
Seperti Bermain Lego
Istilah rumah prefab sebetulnya sudah populer di negara-negara maju seperti Amerika dan Kanada, dengan sebutan manufactured house dan bertumpu pada struktur baja.
Eropa dan Jepang yang mempopulerkannya.
Dapat dibayangkan, pasca perang dunia kedua, banyaknya kebutuhan pembangunan massal, dalam waktu cepat dan biaya produksi murah, penggunaan material prefab sangat tepat saat itu.
Rumah prefab terdiri dari beberapa jenis, di antaranya mobile home, yang mana seluruh bagiannya dibuat di pabrik, hingga menjadi bentuk utuh, lalu tinggal dikirim ke lokasi.
Selain itu, ada juga jenis kit home, yakni hanya komponen bangunan yang dibuat di pabrik, lalu komponen dirakit dilokasi.
Baca Juga: Menikah dengan Bos Perusahaan Kelapa Sawit, Nina Zatulini Miliki Fasilitas Ini di Rumahnya!