LaporanTabloidRUMAHEdisi 216
IDEAonline-Teknologi meruntuhkan pikiran konservatif dan pola kerja manual membangun, dengan menghadirkan komponen-komponen bangunan yang telah dicetak di pabrik.
Tinggal merakit, tanpa harus banyak waktu dan tenaga.
Ya, membuat sebuah bangunan hingga berdiri tegak, kini bisa dilakukan dalam hitungan hari.
Tantangan itu terjawab sudah oleh perkembangan teknologi pre-fabrikasi atau sering disebut prefab.
Siswadi, ST, MT, Dosen Fakultas Tehnik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta menerangkan bahwa prefabrikasi merupakan komponen struktur bangunan yang dibuat pada suatu site (lokasi) yang berbeda dengan lokasi proyek.
Setelah material jadi, material tinggal diangkut dari pabrik menuju lokasi proyek.
Istilah rumah prefab kemudian menjadi populer seiring perkembangan waktu, karena dianggap menjadi solusi dalam penyediaan rumah, khususnya dalam jumlah banyak.
Selain pembangunannya yang cepat, menurut Siswadi, pembangunan rumah menggunakan material prefab membutuhkan tenaga yang lebih sedikit.
Baca Juga: Hemat dan Mudah Diaplikasi, Ternyata Begini 7 Cara Hemat Bangun Rumah Menurut Ahli
Biayanya pun lebih ekonomis (khususnya untuk pembangunan dalam jumlah banyak) dan modul bangunannya sudah pasti.
Siswadi pun menyarankan agar mempertimbangkan juga aspek pemasangan seperti halnya pemahaman mengenai modul yang disediakan pabrik dan sistem sambungannya.
“Sebaiknya juga dipikirkan pengembangan bangunan/rumah berikutnya, karena tidak menutup kemungkinan pemilik akan mengubah bentuk serta fungsi bangunannya.”
Seperti Bermain Lego
Istilah rumah prefab sebetulnya sudah populer di negara-negara maju seperti Amerika dan Kanada, dengan sebutan manufactured house dan bertumpu pada struktur baja.
Eropa dan Jepang yang mempopulerkannya.
Dapat dibayangkan, pasca perang dunia kedua, banyaknya kebutuhan pembangunan massal, dalam waktu cepat dan biaya produksi murah, penggunaan material prefab sangat tepat saat itu.
Rumah prefab terdiri dari beberapa jenis, di antaranya mobile home, yang mana seluruh bagiannya dibuat di pabrik, hingga menjadi bentuk utuh, lalu tinggal dikirim ke lokasi.
Selain itu, ada juga jenis kit home, yakni hanya komponen bangunan yang dibuat di pabrik, lalu komponen dirakit dilokasi.
Baca Juga: Menikah dengan Bos Perusahaan Kelapa Sawit, Nina Zatulini Miliki Fasilitas Ini di Rumahnya!
Berbeda lagi dengan modular home, yaitu komponen digabung hingga menjadi panel, setelah itu modul-modul tersebut digabungkan satu sama lain di lokasi sampai menjadi sebuah rumah.
Mirip dengan membuat rumah menggunakan mainan anak-anak Lego.
Menjawab Kebutuhan
Jika dulu kayu merupakan material yang banyak digunakan, rumah prefab menjadikan beragam material seperti halnya beton pracetak, baja ringan, kayu lapis hingga materi mutakhir lainnya juga digunakan secara meluas.
Perkembangan rumah prefab sekarang ini membuat posisi kayu sedikit digeser oleh baja ringan.
Baja ringan dapat digunakan untuk rangka atap, plafon, juga rangka bangunan.
Selain bobotnya ringan, baja ringan juga lebih awet dibandingkan kayu yang mudah terkena rayap.
Rumah prefab menjadi produk teknologi yang memberikan kemudahan dan kecepatan untuk membuat bangunan.
Materialnya pun menjawab kelangkaan sumber daya alam yang tak dapat diharapkan lebih.
(*)