Follow Us

Ini Cara Kerja Teknologi Plasmacluster Sehatkan Ruang & Usir Polusi!

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 28 September 2019 | 08:39
Polusi udara di dalam rumah lebih besar dari di luar rumah, solusinya dengan penjernih udara.
SHARP Indonesia

Polusi udara di dalam rumah lebih besar dari di luar rumah, solusinya dengan penjernih udara.

IDEAOnline-Sekotor apakah udara dalam ruang?

Sebuah penelitian yang dilansir oleh perusahaan elektronik Sharp Corporation, menyebutkan bahwa indoor pollution itu lebih besar dibanding dengan outdoor pollution.

Dalam penelitian ini disebutkan bahwa kematian yang diakibatkan oleh indoor pollution mencapai 2,8 juta/ tahun.

Sofa, karpet, bedcover, selimut, koleksi buku, bingkai dan aksesori, hewan piaraan, asap rokok (jika ada penghuni rumah yang merokok), bau sampah, bau toilet, bau keringat, adalah penyebab polusi udara dalam rumah dan menjadi sumber mikroorganisme jahat di dalam rumah.

Sistem ventilasi di dalam rumah yang tidak memadai akan meningkatkan polusi udara dalam rumah lima sampai sepuluh kali lipat dibanding polusi udara di luar rumah.

Tak usah berkecil hati saat kamu tak memiliki lahan yang cukup untuk membuat taman di dalam rumah.

Baca Juga: Selain Dinding dan Asap Rokok, Ternyata 4 Polusi Ini Rentan Akibatkan Kanker hingga Penyakit Pernapasan

Baca Juga: Optimalkan Cahaya dan Udara, Arsitek Ini Hadirkan Hunian yang 'Benapas' Layaknya Manusia

Air purifier plasmacluster gunakan prinsip aerodinamika mengirimkan aliran udara ke belakang dan ke depan unit pada sudut kemiringan 20⁰.
DOK. Sharp

Air purifier plasmacluster gunakan prinsip aerodinamika mengirimkan aliran udara ke belakang dan ke depan unit pada sudut kemiringan 20⁰.

Keterbatasan lahan, bertambahnya penghuni, dan kebutuhan akan ruang sering menjadi pilihan yang sulit saat kamu harus diminta “mengorbankan” sebagian lahan untuk menghadirkan sebuah taman di rumah.

Tak dipungkiri, hadirnya tanaman hijau di dalam rumah memberi pengaruh yang demikian besar.

Tanaman mempunyai kemampuan mempertahankan udara segar dan bersih di dalam rumah.

Fungsi tanaman, menyerap karbondioksida (CO2) dan karbonmonoksida (CO) yang terdapat dalam polutan berbahaya yang ada di lingkungan rumah.

Tanaman juga memasok oksigen (O2) sehingga menciptakan udara yang segar di dalam ruangan.

Jika karena alasan tertentu kamu tak bisa menghadirkan taman di dalam rumah, maka kamu bisa menggantikan fungsi taman ini dengan menghadirkan penjernih udara berteknologi plasmacluster.

Baca Juga: Atasi Masalah Lingkungan, Desainer Ini Ciptakan Alternatif Bahan Kulit

Baca Juga: Polusi Air Bikin Takut Mandi? Engga Lagi, Pemanas Air Ini Punya Solusi

Teknologi plasmacluster menyingkirkan bakteri, virus, dan bau hewan piaraan, rokok, dan bau lainnya.
SHARP Indonesia

Teknologi plasmacluster menyingkirkan bakteri, virus, dan bau hewan piaraan, rokok, dan bau lainnya.

Berbeda dengan air conditioning (AC) yang memiliki fungsi mendinginkan udara dalam ruang, penjernih udara atau air purifier adalah sebuah perangkat yang mampu memurnikan udara dalam ruang.

Teknologi plasmacluster yang dikembangkan oleh Sharp Jepang dapat menghadirkan udara segar dan murni seperti di hutan dan pegunungan karena ion plasmaclusternya memiliki jumlah ion positif dan negatif yang seimbang.

Tingkat konsentrasi yang tinggi dari ion positif dan negatif ini berguna untuk menonaktifkan virus, bakteri, jamur, penyebab alergi dan bau yang menempel di udara.

Teknologi ini juga dapat menormalkan kelembapan udara dan menjaga kelembapan kulit.

Ion positif dan ion negatif yang dihasilkan dalam jumlah banyak tersebar sampai ke sudut ruang dan secara aktif mencari mikroorganisme.

Cara kerjanya sangat efektif dan efisien dalam menjernihkan udara dari virus, bakteri, jamur, penyebab alergi dan bau.

Baca Juga: 2,8 Juta Orang Meninggal Per Tahun karena Polusi, Hadirkan Udara Murni Sesegar Hutan Pegunungan di Rumah, Ini Caranya!

Polusi udara di dalam ruang lebih tinggi dari di luar ruang.
Dok. Sharp

Polusi udara di dalam ruang lebih tinggi dari di luar ruang.

Ion bereaksi setelah menempel di permukaan mikroorganisme lalu berubah menjadi hidroksil (OH-) dan dengan cepat menarik unsur hidrogen (H+) dari mikroorganisme tersebut.

Hidroksil (OH-) setelah menarik hidrogen (H+) dari mikroorganisme akan berubah kembali menjadi udara (H2O), sehingga mikroorganisme dinonaktifkan.

Kazuo Nishikawa penemu teknologi plasmacluster menciptakan produk plasmacluster adalah supaya setiap orang memiliki udara bersih untuk dirinya sendiri dan keluarganya.

Untuk itu, dengan memanfaatkan teknologi ini maka kamu pun dapat menyediakan udara bersih bagi kamu dan keluargamu dan membebaskan mereka dari segala bentuk ancaman penyakit pernapasan dan kulit.

Baca Juga: Hindari Jamur hingga Penyakit Kulit, Begini Cara Menyimpan dengan Benar di Lemari

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest