IDEAOnline-Rumput memang alas yang nyaman untuk beraktivitas di alam terbuka, seperti tempat bermain, tempat piknik, atau kegiatan rekreasi lainnya.
Selain indah dipandang mata, hadirnya rumput membuat para ibu tidak terlalu khawatir bila si upik atau si buyung terjatuh, karena mereka tidak akan kesakitan seperti kalau terjatuh di tanah atau perkerasan lainnya.
Karenanya, tak heran, hamparan hijau rumput banyak dijumpai di taman rumah dan tempat rekreasi.
Selain sebagai pemanis taman, rumput juga dapat berfungsi mencegah erosi.
Pada lahan yang luas, pencegahan erosi dilakukan dengan pembuatan teraserring dan penanaman pohon atau perdu besar.
Untuk skala taman rumah yang tidak terlalu besar, pemakaian rumput atau perdu rendah ternyata efektif untuk mencegah erosi.
Perakaran rumput sangat baik untuk mengikat agregat (butir-butir) tanah sehingga mengurangi atau mencegah terjadinya erosi.
Baca Juga: Jangan Salah, Idealnya Buang 25% Bagian Saat Memotong Rumput Taman
Baca Juga: Jangan Gegabah, Ini 6 Cara Jitu Manfaatkan Matahari agar Hemat Listrik
Biaya
Sebelum memutuskan untuk menghadirkan hamparan rumput di taman, ada baiknya mempertimbangkan biayanya.
Di balik kecantikan hamparan hijaunya, rumput sebagai ground cover (penutup tanah) membutuhkan biaya awal yang relatif tinggi.
Mulai dari pengolahan tanah, pembelian bibit hingga penanaman.
Penyebab lain yang membuat hamparan rumput memakan biaya adalah intensitas pemeliharaannya yang tergolong tinggi karena harus dipotong/dipangkas secara teratur paling tidak sebulan sekali.
Selain itu, untuk mempertahankan kehijauan dan kesuburannya, hamparan rumput perlu dipupuk tiga bulan sekali, diberi perlakuan aerasi dan juga peremajaan.
Baca Juga: 7 Langkah Menanam Rumput Gajah MIni, Minim Perawatan Saat Musim Hujan
Baca Juga: Jadi Penerang Utama, Ini Trik Gunakan Lampu agar Hemat Listrik
Tak Tahan "Beban Berat"
Penampilan rumput yang indah ini tentu tidak bertahan lama jika beban di atasnya berat dan terus menerus.
Intensitas penggunaan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kegundulan rumput dan pemadatan tanah. Bila hal ini terjadi, maka diperlukan penanaman rumput kembali.
Contoh lokasi taman yang termasuk katagori "heavy duty" (berbeban berat) ini misalnya tanah di sekitar bangku taman yang dibuat tanpa bantalan semen.
Kondisi ini akan mengakibatkan tanah di bawah dan sekitar bangku menjadi padat, bersih dari rumput penutup tanah, dan menjadi becek di musim penghujan.
Ini karena rumput sering diinjak-injak atau tergesek kaki orang yang duduk di bangku.
Karena gangguan itu, maka pertumbuhan rumput menjadi tidak sempurna.
Pastikan bahwa lahan yang akan ditanami memperoleh sinar matahari penuh selama 6 - 8 jam sehari.
Karena semua jenis rumput mutlak membutuhkan penyinaran penuh agar bisa tumbuh dengan baik.
Baca Juga: Perhatikan Cara Merawat Rumput Gajah Mini yang Tak Banyak Orang Tahu
Selain itu, pilihlah jenis rumput yang sesuai dengan kemampuan pemeliharaan yang bisa kamu lakukan nantinya.
Jangan tergoda dengan rumput yang cantik namun menuntut perlakuan "lebih".
Bagi kamu yang memelihara kucing atau anjing, perhatikan juga, ada beberapa jenis rumput yang rusak bila terkena air seni hewan kesayanganmu ini.
Contoh rumput yang paling "bandel" dan tidak rewel perawatannya adalah rumput gajah atau Axonopus compresus.
Jenis-jenis
Ada beberapa jenis rumput yang banyakdipakai untuk mempermanis taman, yaitu rumput gajah (Axonopus compressus), rumput peking (Agrostis stolonifera), rumput jepang (Andropogon aciculatus), rumput manila (Zoysia matrella), rumput golf (Eragrotis tenella), rumput Kentucky (Poa pratensis), dan rumput grinting (Cynodon dactylon).
Baca Juga: 8 Cara Menanam Kucai Mini, Tanaman Penutup Tanah Pengganti Rumput