Jika ingin menyerap suara dengan tingkat yang lebih besar, pemasangan rockwool tidak bisa sendiri. Harus digabungkan dengan material-material yang telah disebutkan tadi.
Misalnya saja, pada ruangan home theatre dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi, penambahan material akustik dilakukan dengan cara menambahkan rangka besi atau baja ringan pada dinding atau partisi.
Rangka ini digunakan sebagai tempat menempelkan material akustik, dengan urutan; rockwool, papan gipsum/HPL/ MDF, glasswool, triplek 3 mm, dan terakhir dilapisi dengan akustik board atau polyester. Unsur estetis interior pun ditampilkan dengan melakukan pelapisan akhir dengan karpet beragam motif.
Ketebalan dari lapisan akustik ini bisa mencapai 15 cm, termasuk di dalamnya ruang untuk rongga setebal 5 cm.
Secara logika, semakin banyak lapisan yang digunakan, semakin besar pula penyerapan suara yang dihasilkan.
Tapi, ketika ruangan terlalu banyak bahan peredam suara, kondisi dead room bisa saja terjadi, di mana suara dalam ruang menjadi tak nyaman didengar.
Ingat prinsipnya, gema dikendalikan bukan dihilangkan seluruhnya.
Jadi, harus diperhatikan pengaturan yang tepat antara suara yang diserap dan suara yang disebar. Caranya adalah pas memilih material, penempatannya pun juga harus tepat.
Baca Juga: Gunakan Karpet untuk Meredam Suara di Kamar Bayi, Ini Rahasianya
Papan Gipsum Berlubang
Selain menggunakan banyak lapisan material-material tadi, penyerapan suara juga bisa dilakukan oleh satu lapisan saja, yaitu dengan papan gypsum yang berlubang-lubang yang memiliki lapisan tisu akustik.