Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ini Kata Yori Antar tentang Desain Penataan Ibu Kota Baru Indonesia

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 09 Desember 2019 | 14:30
Lebih banyak ruang terbuka hijau.
manado.tribunnews.com

Lebih banyak ruang terbuka hijau.

IDEAOnline-Upaya pemindahan ibu kota Indonesia dimulai pada tahun 2019 pada masa kepresidenan Joko widodo.

Melalui rapat terbatas pemerintah pada tanggal 29 April 2019, Joko Widodo memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa.

Pemindahan ibu kota ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.

Pada 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota baru akan dibangun di wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Ditemui di tengah acara pameran Mother Earth and Architecture yang diselenggarakan 28 November 2019 hingga 7 Desember 2019, Yori Antar, arsitek principal Han & Awal Partners, menyampaikan harapannya akan desain dan penataan ibu kota baru bagi Indonesia.

Baca Juga: Dayak Melihat Dunia: Kearifan Lokal Masyarakat Sungai Utik KalBar Berbuah Equator Prize Award dari PBB

Yori Antar di acara pameran Mother Earth and architecture.

Yori Antar di acara pameran Mother Earth and architecture.

Yori Antar bersama Han Awal & Partners diketahui sudah beberapa tahun bergerak menjaga kearifan arsitektur nusantara di tempatnya masing-masing.

Sampai saat ini sudah 30 titik di daerah yang sudah merasakan karya-karyanya di daerah.

Dari setiap pembangunan, yang diupayakan adalah bukan hanya membangun replika demi replika tapi juga setiap budaya bisa dihidupkan di lokasinya masing-masing dengan kesadaran masyarakatnya.

Terkait ibu kota baru, saat ini Yori mengaku diminta oleh pemerintah untuk membuat sebuah beautification (pengindahan) sebuah jembatan besar yang sudah dibangun strukturnya dan diminta untuk memberi sentuhan kelokalan.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular