“Kalo sekarang kan semuanya dikit-dikit bikin building, bisa-bisa nantinya jadi satu bangunan yang terintegrasi semuanya, sehingga lebih banyak lahan terbuka, ga perlu lagi fisisknya yang banyak, tapi lebih efisien. Jangan terlalu banyak mobil, lebih banyak transportasi umum. Jadi jalur-jalur infrastruktur itu sudah harus dilalui kendaraan umum semua,” ujarnya.
"Penataan seperti ini akan benar-benar menghaslkan ibu kota baru. Bukan ibu kota rasa lama yang tidak terintegrasi, bangunan terpisah-pisah sehingga kita kehabisan waktu setiap hari, tidak efisien,” tutupnya.
Baca Juga: Lasem Heritage Field School, Cara Mengenal Warisan Arsitektur dan Budaya
(*)