IDEAonline-Tahukah Anda, dalam sebuah penelitian, cahaya matahari dapat meningkatkan konsentrasi manusia dalam bekerja?
Karena itulah cahaya alami ini juga mampu mendongkrak produktivitas karyawan dan menaikkan nilai para murid, dibandingkan mereka yang beraktivitas di bawah cahaya buatan.
Baca Juga: Jelang Natal, Ini 4 Trik Dekor Rumah dengan Pohon Natal, Rumah Mungil Juga Bisa!
Cahaya alami matahari juga diteliti dapat menurunkan tingkat depresi.
Besarnya manfaat yang dipetik dari cahaya matahari sangat banyak.
Selain sebagai penerangan yang bebas listrik, cahaya matahari dapat menyehatkan penghuni rumah.
Kelembapan dan kuman penyakit dapat sirna di ruang yang mendapat banyak suplai cahaya alami.
Cahaya matahari juga merupakan cahaya paling tepat menciptakan warna-warna sesuai kondisi aslinya.
Keuntungan ini banyak digunakan bagi institusi atau industri yang membutuhkan keakuratan warna, seperti industri cat atau desain.
Ruang Tanpa Bukaan
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat sebuah ruang tidak mendapatkan cahaya matahari. Misalnya, ruang yang terletak di tengah-tengah bangunan.
Baca Juga: Kedai Kopi Menjamur, Seberapa Besar Desain Berpengaruh pada Sukses Bisnis Ini?
Di ruang ini, tidak memungkinkan dibuat jendela sebagai pemasok cahaya matahari. Walaupun begitu, ruang ini tetap butuh cahaya matahari karena alasan-alasan di atas.
Satu-satunya jalan keluarnya adalah dengan menambahkan cahaya dari atas.
Secara kasarnya, penerangan dari atas dibuat dengan cara “melubangi” atap dan plafon, untuk kemudian ditutup dengan material yang transparan agar cahaya dapat menembus ke dalam ruang, seperti polikarbonat atau genting transparan.
Dengan begitu, di siang hari ruang ini dapat menikmati terangnya cahaya matahari.
Selain dengan cara tersebut, ada perangkat yang khusus memasukkan cahaya matahari ke dalam ruang.
Siang hari, ruang yang tanpa bukaan pun dapat terus terang tanpa harus mengonsumsi listrik.
Banyak Fungsi
Dalam perancangan bangunan, pengolahan cahaya dari atas ini memiliki beragam fungsi.
Menurut Setyo Soetiadji Soepardi, dalam bukunya yang berjudul Anatomi Utilitas, memasukkan sinar dari atas bertujuan sebagai berikut.
Baca Juga: Hadirkan Suasana Alam di Kamar Tidur Lantai Kayu Lebih Simpel
• Memperlunak sinar yang masuk. Seringkali sinar yang datang dari jendela menyilaukan, karena letak jendela yang sejajar dengan mata manusia.
Dengan cahaya yang tersebar dari arah langit-langit, mata tidak akan memandang langsung sumber cahaya, sehingga efeknya lebih lembut.
• Mengarahkan sinar yang masuk.
Di ruang yang tidak mungkin mendapat cahaya dari samping, pengolahan cahaya dari atas sangat membantu.
Dengan pengolahan cahaya atas, cahaya siang hari yang diterima atap dapat diteruskan dan digunakan sebagai penerangan ruang tersebut.
• Mendapatkan efek khusus bagi suasana ruang. Pencahayaan dalam ruang tidak semata-mata berfungsi untuk menerangi.
Perancang bangunan kadang memanfaatkan penerangan ini sebagai bagian dari desain.
Misalnya, ada area tertentu yang diberi cahaya lebih banyak sebagai penarik perhatian, sementara bagian lainnya dibiarkan lebih gelap.
Mendapatkan derajat terang yang merata.
Karena letaknya, ruang-ruang dalam bangunan tidak memiliki tingkat terang yang sama.
Dengan dipadukan cahaya dari atas, ruang-ruang dengan bukaan kecil memungkinkan untuk dibuat dalam kondisi yang seragam dengan ruang-ruang lainnya.
Pengolahan cahaya dari atas ini dapat berupa sinar tembus langsung atau sinar atas tidak langsung.
Cahaya yang dimasukkan langsung artinya tidak mendapatkan pantulan dari bidang-bidang bangunan.
Lubang cahaya dibuat tepat di atas area yang ingin diterangi.
Sebaliknya, cahaya atas yang tidak langsung diperoleh dengan cara memantulkan sinar ke bidang-bidang tertentu.
Misalnya, pada atap dibuat semacam “cerobong cahaya” dengan bagian yang terbuka di samping cerobong.
Cahaya yang masuk akan memantul beberapa kali terlebih dulu ke dinding cerobong sebelum akhirnya jatuh ke ruang.
Hasilnya, cahayanya menjadi sangat lunak.
Mengingat Indonesia yang begitu berlimpah sinar mentari, dengan desain bangunan yang cermat, tidak ada alasan sebuah ruang tidak bisa mendapatkan cahaya alami dari matahari.
Trik Hemat Listrik
Memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan di siang hari sangat membantu mengurangi konsumsi listrik.
Selain itu, ada beberapa upaya yang dapat kita lakukan di rumah untuk lebih menghemat energi dalam hal pencahayaan.
• Jangan lupa untuk selalu mematikan lampu ketika ruang sudah tidak digunakan.
Kebiasaan ini, selain mengurangi pemakaian listrik, juga memperpanjang umur bohlam lampu.
• Walaupun tampaknya sepele, membersihkan permukaan lampu membuat sinar yang dihasilkan lampu lebih optimal.
• Bagi sebagian orang, saat tidur lampu kamar harus dalam kondisi menyala. Ganti lampu khusus yang lebih hemat energi untuk menemani Anda saat tidur.
Artikel ini tayang di Tabloid Rumahedisi229
(*)