Yang paling menonjol adalah dinding bata yang terekspos.
“Dinding plester yang telah terkelupas dan terlihat batu batanya, tidak dilihat sebagai bentuk kerusakan.
Terkelupasnya plesteran dinding tersebut membuat batu bata lebih mudah bernafas,” ungkap Boy.
Selain itu, dinding bata yang terekspos juga menjadi gambaran tentang umur bangunan yang menua secara alami, sehingga para pengunjung dapat melihat bata-bata asli yang digunakan firma Schoemaker saat membangun gedung Olveh pada 1921 silam.
Tak hanya kecantikan bata-bata antik yang terekspos , interior gedung Olveh juga terlihat cantik dengan plafon bernuansa putih.
Baca Juga: Salah Satu Solusi Cegah Banjir Bikin Resapan Air, Lakukan 4 Cara Ini!
Menilik Isi Gedung Olveh, Gedung Bernuansa Putih dengan Nafas Kota Tua di Dalamnya
Langitlangit bernuansa putih tersebut menciptakankesan cerah dan luas di bangunan ini.
Putih pun hadir pada fasad bangunan bergaya art deco ini.
Sentuhan warna putih membuat wajah bangunan tampak segar dan baru sehingga mampu mengundang perhatian siapa pun yang melintas di depan gedung ini.