Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lakukan Ini untuk Hindari Konflik dengan Tetangga Saat Membangun Rumah

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 16 Januari 2020 | 18:30
Aturan dibuat agar setiap orang tidak semaunya dalam membangun.
servuskyiv.ua

Aturan dibuat agar setiap orang tidak semaunya dalam membangun.

Agar tidak merasa tertipu oleh tetangga yang memanfaatkan rasa tanggung jawabmu ketika rumahnya rusak, kamu harus memantau langsung bila ada kerusakan yang dilaporkan oleh tetangga.

Caranya, kamu bisa mengambil foto keadaan rumah tetangga sebelum memulai pembangunan, terutama pada ruangan yang berdekatan dengan tembok rumah tetangga.

Dengan demikian, kamu bisa memastikan apakah kerusakan ini dikarenakan tukang di rumahmu atau memang kerusakan sudah terjadi jauh sebelum rumahmu dibangun.

Untuk meminimalkan kerugian hal-hal di atas sehingga kamu tidak perlu mengganti kerusakan yang di alami oleh tetangga, seharusnya kamu mengatur kegiatan selama pembangunan rumah.

Meskipun pelaksanaan pembangunan rumah diserahkan kepada kontraktor, paling tidak kamu sebagai pemilik rumah memberikan aturan mengenai pelaksanaan pembangunan tersebut.

Ada beberapa aturan yang dapat ditentukan sehingga pelaksanaan pembangunan tidak mengganggu tetangga, baik mengenai kebersihan, pengangkutan, sampai pembuangan material bekas sisa pembangunan.

Baca Juga: Menggunakan Jasa Arsitek untuk Renovasi, Ini Tahapan Harus Diketahui!

Baca Juga: Banyak Cahaya Bikin Rumah Panas, Lakukan 8 Trik Ini agar Tetap Sejuk

Meletakkan bahan bangunan jangan mengganggu kepentingan umum.
dok. returnday.org

Meletakkan bahan bangunan jangan mengganggu kepentingan umum.

Sebaiknya, kontraktor yang mengerjakan proyek rumahmu juga diberi aturan yang tertulis dalam kontrak kerja. Aturan itu di antaranya sebagai berikut.

  1. Kebersihan lokasi dan sekitarnya harus dijaga.
  2. Tidak menempatkan material di badan jalan, melainkan di dalam halaman lokasi pembangunan.
  3. Ketika truk pengangkut pasir atau bata datang, sebaiknya tidak diparkir di atas selokan pembuangan air karena tutup (dak beton) saluran air tidak didesain untuk menahan beban berat seperti truk.
  4. Material sisa diusahakan segera dibuang di tempat pembuangan yang sudah ditentukan.Jangan sampai material sisa ditumpuk di depan halaman lokasi pembangunan untuk waktu yang lama.
  5. Bila tukang yang bekerja menginap di lokasi maka kamu harus melaporkan identitas tukang ke Ketua RT/RW setempat atau pengembang untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
  6. Bedeng (rumah sementara) untuk tukang diusahakan dibuat di dalam halaman lokasi pembangunan.
  7. Bila akan membuat pelesteran dinding di samping rumah yang berdekatan dengan tembok batas tetangga, usahakan untuk membuat tumpuan yang tidak berada langsung di atas genting rumah tetangga.
Beberapa pendekatan ini setidaknya bisa menghindarkan terjadinya konflik antara kamu dengan tetangga.

Baca Juga: Redu House, Konsep Baru Membangun Rumah yang Bisa Hemat Hingga 40%

Halaman Selanjutnya

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular