Ini Cara Optimalkan Hoek Saat Renovasi, Bujet Ketat 3 Untung Didapat

IDEAOnline-Punya rumah di hoek tentu menjadi berkah tersendiri.

Di antaranya adalah punya potensi memiliki rumah dengan 2 fasad, mendapatkan sirkulasi udara dan cahaya alami lebih leluasa, dan punya keleluasaan akses ke dalam rumah.

Inilah yang ingin diwujudkan oleh Dien, istri dari Subandrio, sang pemilik rumah.

Selain mengoptimalkan keuntungan di atas, setidaknya ada 3 alasan kuat mengapa Dien merombak rumahnya.

Ketika bujet yang dimiliki “pas-pasan” menurut perhitungan Dien, maka ia tak ingin terjadi kesalahan dalam renovasi rumahnya, sehingga sekali membangun, tak dilakukan bongkar pasang lagi.

Baca Juga: Cat Ulang Fasad Rumah, Bagaimana Jika Pagar Terlanjur Berkarat?

Baca Juga: Cegah Kamar Mandi Bermasalah dengan Tiga Kunci Perawatan Ini

Ruang makan dan dapur terhubung dengan sekat terbuka di tengah.

Untuk itulah Dien merasa perlu menggunakan jasa arsitek untuk merancang desain renovasi ini.

Theresia Astrid yang biasa disapa Astrid, merancang desain yang solutif menjawab permasalahan dan kebutuhan keluarga ini.

Tantangan utama adalah budget yang ketat, namun justru banyak ide mengalir dari snag arsitek karena site rumah yang unik.

Rancangan desain dibuat semaksimal mungkin dengan memerhatikan detail-detail khusus untuk membuat perbedaan dan cirikhas desain.

Hal ini terlihat jelas pada detail ventilasi dan kusennya.

Baca Juga: 5 Cara Menghias Fasad Rumah, Padukan Soft Scape dan Hard Scape

Interior rumah mengaplikasikan split level pada lantai.

Ubah Peran Hoek

Astrid menjadikan hoek untuk memperluas ruang pandang dari dalam rumah, menyediakan sirkulasi udara segar, dan memperoleh cahaya alami.

Efek dari perombakan ini menciptakan satu area yang cukup luas untuk menampung keluarga besar saat berkunjung ke rumah ini.

Sebuah pintu dibikin tepat di posisi hoek yang menghubungkan ruang dalam dengan ruang teras/ taman.

Dengan cara ini, hoek kini punya fungsi sebagai ruang penerima.

Kondisi ini juga otomatis mengubah karakter rumah menjadi lebih terbuka dan ramah terhadap lingkungan.

Baca Juga: Tanpa Sekat, 5 Cara Praktis Atur Zona di Kamar Mandi Mungil yang Fungsional Estetis

Tanpa Sekat

Untuk memberi keleluasaan sirkulasi gerak dan pandangan kepada penghuni, layout lantai bawah dibuat tanpa sekat.

Sebagai ganti sekat, permainan lantai diterapkan.

Ada penyatuan dan perombakan ruang-ruang lama.

Satu-satunya kamar yang disisakan di ruang dalam dan tetap pada posisi semula adalah kamar mandi.

Di bangunan baru, kamar mandi ini difungsikan sebagai toilet tamu.

Baca Juga: Compact dan Tanpa Sekat, Ini Dia Inspirasi Rumah Mungil Seluas 99 Meter Persegi

Tangga unik dan cantik memanfaatkan material bekas.

Manfaatkan Material Lama

Menggunakan material lama yang masih baik kondisinya, dan mempertahankan titil-titik struktur tertentu, menjadi cara penghematan biaya.

Hampir seluruh kusen pintu dan jendela, serta jalusi dari bangunan lama (yang masih baik kondisinya) dimanfaatkan ulang.

Cara memanfaatkannya bisa secara utuh maupun dengan melakukan transformasi bentuk terhadapnya.

Selain kusen, titik-titik struktur dan dak lantai rumah lama pun masih dipertahankan.

Baca Juga: Ternyata Exhaust Fan Bisa Dipasang di Jendela dan Kusen, Ini Syarat dan Tipsnya!

Bekas teralis jendela dimanfaatkan jadi railing tangga dipadu multipleks.

Menyatukan Antar-Lantai

Tangga menjadi elemen yang sangat penting di bangunan ini.

Ada pemikiran yang cukup lama dalam mendesain tangga dan meletakkan posisinya agar bisa menjadi penghubung yang indah dan tak mengganggu tampilan rumah

Selain menyatukan 3 ketinggian dak lantai yang berbeda, juga menjadi point of interest bangunan.

Baca Juga: Makin Sejuk dengan Split Level, Begini Inspiasinya di Hunian 207 M

Baca Juga: Arsitek Ini Kumpulkan Ubin Bekas untuk Bangun Apartemen, Hasilnya Bukan Main...!

(*)