Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Akibatkan Sesak Napas hingga Penyakit Mematikan, Simak Perabotan yang Mengandung Bahan Kimia dan Bisa Bahayakan Anak

Maulina Kadiranti - Minggu, 22 Maret 2020 | 15:30
Akibatkan Sesak Napas hingga Penyakit Mematikan, Simak Perabotan yang Mengandung Bahan Kimia dan Bisa Bahayakan Anak
freepik

Akibatkan Sesak Napas hingga Penyakit Mematikan, Simak Perabotan yang Mengandung Bahan Kimia dan Bisa Bahayakan Anak

IDEAonline -Memiliki seorang anak akan membuat orang tua khawatir jika anaknya bermain di luar rumah tanpa pengawasan.

Atau bahkan bisa jadi bermain di luar rumah tidak terjamin aman dan kebersihannya. Untuk itu banyak orang tua yang membuat ruang bermain untuk anak di rumah.

Tetapi IDEA lovers pasti tidak akan menyangka, ternyata rumah kita juga simpan benda kimia berbahaya yang sering kali harus dijauhkan untuk kebaikan sang anak.

Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah dengan lantai vinil atau sofat yang mengandung flame retardant memiliki jejak racun yang berpotensi berbahaya dalam urin atau darah mereka.

Semakin banyak penelitian yang menyoroti sumber bahan kimia yang meresap secara mengejutkan yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Baca Juga: Dulu Ungkap Tak Mampu Bayar Sekolah, Kini Atta Halilintar Donasikan Penghasilan Youtubenya Demi Bantu Penanganan Covid-19

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Lockdown Tak Boleh Diambil oleh Pemda, 'Kebijakan Hanya Boleh Diambil oleh Pemerintah Pusat' Ada Apa?

Penelitian juga menunjukkan bahwa produk pembersih rumah, deterjen cucian, dan pembalut kain dapat menyebabkan kerusakan perkembangan saraf.

Akibatkan Sesak Napas hingga Penyakit Mematikan, Simak Perabotan yang Mengandung Bahan Kimia dan Bisa Bahayakan Anak

Akibatkan Sesak Napas hingga Penyakit Mematikan, Simak Perabotan yang Mengandung Bahan Kimia dan Bisa Bahayakan Anak

Jenis zat beracun ini bahkan dapat ditemukan pada sampo, kondisioner, dan obat tetes mata.

Pemutih

Pemutih yang kita gunakan untuk membersihkan rumah kita, misalnya, telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi masalah pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis, yang biasa disebut COPD.

Source : intisari

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular