Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan pekerjaan persiapan fisik bangunan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk dimanfaatkan sebagai tempat karantina, observasi, dan isolasi orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19, sejak Rabu (18/3/2020).
Sesuai penjelasan mengenai site plan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, ada empat tower yang disiapkan di Wisma Atlet Kemayoran, yakni tower satu, tiga, enam, dan tujuh.
Khalawi sebelumnya menjelaskan, Kementerian PUPR sudah melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian BUMN, dan kementerian/instansi lain terkait RS Darurat Covid-19.
Dia memperkirakan, keempat tower tersebut dapat
Khalawi memaparkan, tower 1, yakni lantai 1 sampai 24, akan diperuntukkan bagi dokter dan tenaga medis. Jumlah kapasitas sebanyak 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang.
Sementara itu, tower 3, tepatnya di lantai 1–24, akan digunakannya sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Di sini tersedia 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang.
Untuk tower 6, yaitu lantai 1–24, akan digunakan sebagai RS darurat dan ruang rawat inap pasien. Kapasitasnya 650 unit dan bisa menampung 1.750 orang.
Adapun tower 7 dibagi menjadi beberapa fungsi. Lantai 1 digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 sebagai ruang pemulihan, serta lantai 4-24 berfungsi untuk ruang rawat inap pasien. Dia menuturkan, kapasitas tower ini mencapai 886 unit karena kapasitas daya tampung 1 kamar adalah 3 orang pasien.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul ""REI Desak Pemerintah Manfaatkan Wisma Atlet untuk Ruang Isolasi Corona" dan"4 Tower Wisma Atlet Kemayoran Disiapkan Sebagai Rumah Sakit Darurat."