Follow Us

Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!

Maulina Kadiranti - Senin, 23 Maret 2020 | 10:30
kamper
AliExpress

kamper

IDEAonline - IDEA lovers Penggunaan Kapur Barus di rumah ternyata tak selalu aman. Walau praktis dan mudah didapat ternyata kamper atau kapur barus miliki zat berbahaya untuk tubuh.

Manfaat

Untuk sepatu, dengan meletakkan beberapa buah kamper di dalamnya, bisa menghilangkan bau karena keringat.

Pemakaian kamper yang tinggi, juga tidak terlepas dari cara menggunakannya yang cukup mudah dan harganya yang relatif murah.

Mudah, karena menggunakannya cukup dengan menggantung atau meletakkannya di sudut ruangan.

Baca Juga: Kasus DBD Ikut Memburuk Sejak 2020, Atasi dengan 4 Trik Ini untuk Usir Nyamuk di Rumah

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Lockdown Tak Boleh Diambil oleh Pemda, 'Kebijakan Hanya Boleh Diambil oleh Pemerintah Pusat' Ada Apa?

Namun, di balik manfaatnya yang cukup banyak, ternyata memakai kamper ada risikonya.

Zat kimia di kamper

Pasalnya, kamper yang saat ini dijual di pasar, terbuat dari zat-zat kimia.

Ini berbeda dengan kamper yang dipakai oleh masyarakat zaman dulu, yang terbuat dari getah pohon kapur (Dryobalanops aromatic atau Dryobalanops champor).

Karenanya, kamper yang terbuat dari unsur tanaman ini, aman bagi kesehatan manusia.

Pada kamper yang banyak dipakai masyarakat saat ini, sedikitnya ada 2 zat kimia berbahaya terkandung di dalamnya, yaitu naftalen dan para-diclorobenzema.

Dalam bentuk padat, kedua zat kimia ini mudah menguap (volatile) dalam bentuk gas.

Sebabkan kanker

Naftalen (dengan rumus molekul C10H8), yang diklasifikasikan sebagai polutan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), disinyalir sebagai penyebab peningkatan risiko kanker terhadap orang dewasa.

“Kamper bisa mengganggu kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Terutama bagi mereka yang berada pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, atau orang yang sangat sensitif terhadap zat pewangi,” tutur Dr. MM. Sintorini Moerdjoko,

Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!
brainly.com

Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!

Selain itu, jika gas kedua zat kimia ini terhirup oleh hidung, dapat menyebabkan kepala pusing, mual, hingga muntah.

Baca Juga: Jadi Bagian dari Program Pemerintah, Melly Goeslaw Tak Malu Bagikan Kisahnya Sambil Bernyanyi Lewat Instagram

Baca Juga: Awalnya Didiagnosis DBD, Artis Cantik Ini Ungkap Kini Dirinya Juga Terjangkit Covid-19, ‘Jaga Kesehatan Kalian Karena Kapasitas Tenaga Kesehatan Kini Terbatas’

Sedangkan bagi penderita asma, wewangian yang beraroma tajam juga dapat menyebabkan serangan asmanya.

Akibatkan radang hingga iritasi

Paparan kamper melalui mata, juga dapat menyebabkan radang, iritasi, dan kemerahan pada mata.

Selain itu, kornea juga dapat mengalami kerusakan sehingga penglihatan korban menjadi kabur.

Bila racun terpapar melalui kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit, rasa panas, reaksi alergi dan ada rasa gatal-gatal.

Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!
alibaba

Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!

Gangguan kesehatan yang lebih serius bisa terjadi jika kamper tertelan.

Akibat yang ditimbulkannya adalah iritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan mual, muntah, dan diare.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Rumah Harus Rutin Dibersihkan, Virus Corona Bertahan Hidup di Permukaan Setiap Benda Ini

Baca Juga: Empat Hari Masa Persiapan Wisma Atlet Kemayoran Jadi RS Darurat Covid-19, Yuk Lihat Fasilitas yang Ada

Sebuah studi yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan apabila terjadi kontak langsung antara zat kamper (naftalen) dengan bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering secara berlebihan, maka dapat meningkatkan kadar bilirubin dalam darah dan akan mengganggu sistem syaraf pusat.

Walaupun begitu, bukan berarti kamper tak boleh digunakan. Asal caranya benar, ia bisa dikurangi bahayanya.

Nah gimana menurut IDEA lovers?

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest