IDEAOnline-Punya manfaat membunuh virus, penggunaan antiseptik dan desinfektan yang tidak tepat bisa menimbulkan efek samping.
Beberapa jenis antiseptik dan disinfektan yang konsentrasinya kuat, dapat menimbulkan luka bakar di kulit, jika tidak dilarutkan dengan air ataupun cairan lainnya terlebih dahulu.
Bahkan, bahan yang sudah dilarutkan pun masih berisiko menimbulkan iritasi apabila dibiarkan menempel di kulit terlalu lama.
Iritasi akibat bahan antiseptik ataupun disinfektan, disebut sebagai dermatitis kontak.
Penggunakan antiseptik untuk membersihkan luka, sebaiknya batasi pemakaiannya hanya untuk luka ringan.
Jangan gunakan antiseptik apabila mengalami: luka di area mata, luka akibat gigitan manusia dan binatang, luka yang dalam atau besar, luka bakar yang parah, luka dengan benda asing yang menancap di dalamnya.
Untuk bahan disinfektan glutaraldehyde, efek samping seperti yang disebutkan di bawah ini, dilaporkan juga dapat terjadi.
Mual, sakit kepala, sumbatan jalan napas, asma rinitis, iritasi mata, dermatitis diskolorasi kulit (perubahan warna kulit).
Karenanya, saat membersihkan kamar mandi dengan desinfektan, disarankan untuk membuka pintu atau ventilasi (jendela) untuk mengurangi efek samping ini.
Baca Juga: Jangan Percaya 11 Mitos tentang Virus Corona Ini, Tak Sesuai Fakta!
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Pembersih Lantai, Tak Semua Bisa Bunuh Kuman
Baik antiseptik maupun disinfektan, berperan penting dalam upaya pencegahan penyebaran infeksi COVID-19.
Selalu sediakan antiseptik di tas ataupun di rumah, agar kamu bisa segera membersihkan tangan setelah menyentuh sesuatu.
Disinfektan juga perlu tersedia di rumah, untuk memastikan bahwa permukaan yang sering kita sentuh, sudah bebas dari virus corona.
Banyak orang yang masih menggunakan istilah antiseptik dan disinfektan secara bergantian.
Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda fungsinya.
Antiseptik adalah bahan pembunuh bakteri dan virus yang digunakan di tubuh.
Sementara itu disinfektan digunakan di permukaan benda, seperti meja, gagang pintu, dan lain-lain.
Baik antiseptik maupun disinfektan mengandung bahan yang bernama biosida.
Biosida adalah bahan aktif yang digunakan untuk membunuh bakteri serta kuman.
Namun biasanya, kandungan biosida yang ada di dalam antiseptik jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada di dalam disinfektan.
Biasanya, antiseptik digunakan untuk: mencuci tangan, membersihkan permukaan kulit sebelum operasi, membersihkan permukaan kulit yang terluka, mengobati infeksi kulit, mengobati infeksi di rongga mulut.
Sementara itu, disinfektan, digunakan untuk membersihkan permukaan lantai, meja, dan permukaan lain yang sering disentuh; membersihkan kain atau pakaian yang terpapar bakteri dan virus; mensterilkan peralatan medis yang bisa digunakan berulang kali.
Baca Juga: Garam Dapur Bisa Digunakan Antibiotik Untuk Akuarium? Bagaimana Caranya?