Ketiga, ia menggunakan cermin di beberapa bagian rumah seperti pada panel di belakang televisi dan boks kulkas di sebelah meja makan. Cermin mampu “menggandakan” ruang sehingga secara psikologis, orang merasa pandangannya tidak terbatasi.
Christina tak bisa sembarangan memilih perangkat yang digunakan.
“Rumah kecil, furnitur yang digunakan harus fungsional,” tukasnya.
Artinya, semua furnitur di sini tak ada yang hanya berupa furnitur pajangan saja, tanpa memiliki fungsi.
Baca Juga: Akali Rumah Mungil Pakai Elevasi Lantai, Apa Bedanya dengan Mezanin?
Selain itu, ia juga memperhatikan benar ukuran furniturnya. Sebab menurutnya, furnitur untuk rumah mungil seharusnya customized, disesuaikan dengan ukuran ruang.
“Dengan membuat, warna dan ukuran dapat disesuaikan dengan ruang.
Pemakaian ruang dapat maksimal. Sementara kalau membeli, biasanya ada sisa ruang yang terbuang sekitar 10-20 cm,” paparnya.
Menurut Christina, warna juga sangat memengaruhi tampak ruang. Agar ruang tampak lebih luas, ia memilih warna terang seperti krem untuk dinding.
Sementara untuk furnitur, ia lebih memilih warna putih.
“Selain memberikan kesan lebih luas, warna putih pada furnitur membuat ia tampak lebih minimalis dan modern,” papar Christina.