Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Peneliti Temukan Fakta Terbaru, Virus Corona Hilang Hanya dalam 24 Jam dengan Obat Kutu Kepala, Apakah Aman?

IDEAonline - Sabtu, 18 April 2020 | 12:00
Peneliti Temukan Fakta Terbaru, Virus Corona Hilang Hanya dalam 24 Jam dengan Obat Kutu Kepala, Apakah Aman?
wired.co.uk

Peneliti Temukan Fakta Terbaru, Virus Corona Hilang Hanya dalam 24 Jam dengan Obat Kutu Kepala, Apakah Aman?

IDEAonline -Para ilmuwan masih mengeksplorsi cara-cara baru untuk memerangi Virus Corona yang sedang mewabah di dunia.

Satu cara di antaranya adalah mencari obat penawar virus.

Baru-baru ini, temuan terbaru memberikan kejutan baru bagi para peneliti.

Pasalnya, obat antiparasit bernama ivermectin disebut berpotensi menjadi obat Covid-19.

Biasanya, ivermectin digunakan untuk mengobati kutu kepala.

Penelitian tentang kelayakan ivermectin dalam mengobati Covid-19 masih dalam tahap awal.

Namun, dua studi terdahulu mengenai potensi obat tersebut memberikan hasil yang menjanjikan.

Baca Juga: Berbagi IDEA Simpan Bumbu dan Bahan Makanan di Dapur agar Tetap Segar dan Tak Rusak

Baca Juga: Istri Reino Barrack Dipuji Sang Suami Karena Miliki Kebiasaan Ini Saat di Kamar, Dibuat Kagum Hingga Klepek-Klepek!

Temuan Baru

Dilansir ABC News, tim ilmuwan Australia telah mempelajari ivermectin in vitro sehubungan dengan Virus Corona pada awal April 2020.

"Kami menemukan, bahkan dosis tunggal dapat menghilangkan semua muatan virus selama 48 jam dan bahkan 24 jam."

"Ada pengurangan yang sangat signifikan," ujar Dr. Kylie Wagstaff, pemimpin tim dari Biomedicine Discovery Institute Melbourne Monash.

Meskipun Virus Corona bukan parasit, para ahli berpendapat bahwa ivermectin dapat menghalangi RNA virus, asam ribonukleat, yang menyerang sel-sel sehat.

Ivermectin juga diyakini dapat memberi sistem kekebalan lebih lama untuk melawan penyakit.

"Langkah selanjutnya adalah menentukan dosis yang tepat untuk manusia,"

"Memastikan dosis yang efektif untuk mengobati virus secara in vitro dan aman bagi manusia,"ujar peneliti.

Baca Juga: Bukannya Senang Sang Anak Rajin Bersih-bersih, Mertua Melaney Ricardo Justru Kesal Karena Tyson Berlama-lama di Rumahnya, Ada Apa?

Baca Juga: Ingin Terhindari dari Virus Corona, Warga Korsel Panggang 39 Lembar Uang Kertas di Microwave, Berujung Apes!

Peneliti Temukan Fakta Terbaru, Virus Corona Hilang Hanya dalam 24 Jam dengan Obat Kutu Kepala, Apakah Aman?

Peneliti Temukan Fakta Terbaru, Virus Corona Hilang Hanya dalam 24 Jam dengan Obat Kutu Kepala, Apakah Aman?

Sementara itu, dalam studi yang dilakukan para peneliti di University of Utah, pasien kritis pada paru-paru yang memerlukan ventilator mendapat manfaat dari pemberian ivermectin.

"Kami mencatat angka kematian yang lebih rendah dan penurunan penggunaan sumber daya perawatan kesehatan pada mereka yang diobati dengan ivermectin," tulis penulis utama studi, Dr. Amit Patel.

Patel mengungkapkan, efek samping ivermectin pada pasien dengan gangguan hati dan riwayat kesehatan lainnya tidak seburuk hydroxychloroquine dan azithromycin.

Melihat hasil kedua studi tersebut, para ahli pun optimis terhadap ivermectin, meskipun belum dapat mengumumkannya di depan publik.

"Jika ivermectin terbukti efektif dengan evaluasi yang ketat, maka terapi yang aman dan terjangkau telah ditemukan,"

"Dan berpotensi untuk menyelamatkan banyak nyawa," kata Dr. Nirav Shah, seorang ahli penyakit menular di NorthShore University HealthSystem, kepada ABC News.

Namun, temuan mereka masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Istri Reino Barrack Dipuji Sang Suami Karena Miliki Kebiasaan Ini Saat di Kamar, Dibuat Kagum Hingga Klepek-Klepek!

Baca Juga: Mau Hemat Kuota Internet Saat WFH di Rumah? Ikuti Tips Ini Agar Meeting Online Lancar Namun Tidak Boros!

Shah mengatakan, ada banyak contoh obat dengan aktivitas in vitro yang tidak terbukti efektif pada manusia.

"Oleh karena itu, mengingat tidak ada terapi yang terbukti efektif mengobati Covid-19"

"Obat-obat in vitro seperti ivermectin harus dievaluasi secara ketat untuk memahami keamanan dan efektivitasnya," jelas Shah.

Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Gambar para peneliti dalam laboratorium

Gambar para peneliti dalam laboratorium

Dr. Christopher DeSimone, seorang spesialis penyakit menular di Mayo Clinic, juga berpendapat sama.

"Saya berpikir, di antara kedua penelitian, ada beberapa optimisme di sana. Namun, perlu tetap berhati-hati untuk memastikannya," kata DeSimone.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, mengeluarkan pernyataan pada Jumat (10/4/2020) lalu terkait penggunaan ivermectin untuk Covid-19.

Pihaknya mengaku prihatin tentang penggunaan obat kutu kepala tersebut tanpa menunggu penelitian lebih lanjut.

"Kami prihatin dengan kesehatan konsumen yang mungkin menggunakan ivermectin yang ditujukan untuk hewan, berpikir bahwa ivermectin ditujukan untuk manusia,"ujarnyaPara ahli menyatakan, masyarakat dilarang untuk mengkonsumsi ivermectin sendiri di rumah.

Sebab, ada konsekuensi berbahaya dari obat tersebut, seperti pembengkakan pada tubuh, gangguan hati, dan kerusakan neurologis yang serius.

"Perlu dilakukan uji tambahan untuk menentukan apakah ivermectin mungkin aman atau efektif untuk mencegah atau mengobati Virus Corona," agensi menyimpulkan.

Diketahui, perkembangan ivermectin sebagai pengobatan antiparasit bermula sejak 1970-an dan 1980-an.

Obat itu pertama kali digunakan untuk mengobati nematoda, cacing gelang kecil, pada sapi.

Penggunaan ivermectin pun berlanjut untuk mengobati penyakit Robles pada manusia.

Baru-baru ini, ivermectin dikenal untuk menghilangkan kutu kepala.

Artikel ini pernah tayang diSajianSedap.comdengan judulFakta Baru Mengejutkan! Obat Kutu Kepala Ternyata Bisa Hilangkan Virus Corona Dalam 24 Jam! Begini Kata Ilmuan

(*)

Source : sajiansedap.com

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular