IDEAonline -Salah satu bahan rangka atap yang bisa Anda pilih saat ini adalah baja ringan yang mempunyai kekuatan hamper dua kali lipat dari baja konvensional, tapi ringan.
Atap sebuah bangunan dapat berdiri dengan kokoh karena didukung oleh kerangka atap yang terdiri dari kuda-kuda, gording, dan usuk/kasau. Bahan material struktur ini pada umunya menggunakan bahan kayu atau baja.
Saat ini ada material alternative untuk kerangka atap yang juga terbuat dari baja. Tetapi material baru ini bukan baja konvensional yang lebih dikenal dengan baja profil WF atau profil siku.
Baja baru ini disebut baja ringan. Apa bedanya baja ringan ini dengan baja biasa? Menurut Martha L. Aswini (Marketing Manager BlueScopeLysaght—produsen baja ringan Smartruss), baja ringan adalah baja yang terbuat dari baja CRC (cold rolled coil).
Karena bobotnya ringan, maka ia disebut baja ringan. Tapi jangan salah, sekalipun bobotnya ringan, kekuatannya melebihi baja konvensional.
Baja jenis ini mempunyai kuat tarik (tensile strength) sebesar 550 MPa (5500 kg/cm2).
Sedangkan baja konvensional mempunyai kuat tarik hanya sebesar 240 Mpa. Karena mempunyai kuat tarik 550 Mpa ini maka baja ringan disebut juga dengan baja Hi-Ten G550. Masalah yang sering dialami baja konvensional adalah karat.
Di sinilah letak keunggulan baja ringan ini. Agar lebih tahan terhadap cuaca, baja ringan dilapisi bahan antikarat.