Dia menguji virus yang menyebabkan ketakutan kesehatan di seluruh dunia sepertiMiddle East Respiratory Syndrome(MERS)dan pandemiFlu babi (H1N1) tahun 2009.
Dalam setiap kasus, kontak tembagamembunuh patogen dalam beberapa menit.
"Itu hanya membuatnya berantakan," katanya.
Pada 2015, Keevil mengalihkan perhatiannya ke Coronavirus 229E, kerabat virus covid-19yang menyebabkan flu biasa dan radang paru-paru.
Sekali lagi, tembagamematikan virus dalam beberapa menit, sementara pada permukaan seperti stainless steel atau kaca tetap menular selama lima hari.
"Salah satu ironi adalah, orang [memasang] stainless steel karena tampaknya bersih dan memang demikian," katanya, sambil menunjukkan keberadaan material tersebut di tempat-tempat umum.
“Tapi kemudian argumennya adalah seberapa sering kamu membersihkan? Kami tidak cukup sering membersihkan. "
Tembaga sebaliknya mendisinfeksi diinya hanya dnegan berada di sna. Karya Keevil adalah konfirmasi modern tentang obat kuno.
Selama ribuan tahun, jauh sebelum mereka tahu tentang kuman atau virus, orang-orang telah mengetahui kekuatan disinfektan tembaga.
"Tembagabenar-benar hadiah dari alam karena ras manusia telah menggunakannya selama lebih dari delapan milenium," kata Michael G. Schmidt, seorang profesor mikrobiologidan imunologi di Medical University of South Carolina, yang menelititembagaalam pengaturan perawatan kesehatan.
Baca Juga: Ingin Sedekat Mungkin dengan Air dan Perahu, Museum Ini Dibangun di Dekat Danau