IDEAOnline-Pandemi Covid-19 berdampak luas pada masyarakat dan bisnis properti.
Sebagian orang patut merasa cemas, rencana membeli rumah haruskah ditunda mengingat sebagian pengembang menyetop bisnis mereka sementara waktu.
Bagaimana dengan kesepakatan pembelian properti yang sudah dilakukan jauh sebelum pandemi ini muncul dan saat ini sedang dalam proses pembangunan apakah sudah pasti akan mengalami pemunduran jadwal penyelesaian?
Di saat pandemi memang segala hal aktivitas masyarakat dan bisnis dibatasi, otomatis pasti berpengaruh pada proses pembangunan proyek.
Namun dilansir dari kompas.com, pengembang pun melakukan berbagai strategi menghadapi masa sulit ini.
CEO Leads Property Indoensia Hendra Hartono mengakui, pandemi Covid-19 telah berdampak demikian luas pada masyarakat dan bisnis properti.
"Pasar keuangan jatuh, pembatasan berbagai kegiatan publik dan bisnis menciptakan krisis kemanusiaan dan keuangan yang telah menyebabkan kepanikan dan potensi resesi," kata Hendra kepada Kompas.com, Minggu (26/4/2020).
Banyak pebisnis properti kemudian mengadopsi pendekatan efisiensi biaya untuk bertahan, sementara sebagian lainnya menyetop bisnis mereka untuk sementara waktu.
PT Alamindo Trulynusa menerapkan sejumlah strategi untuk bertahan di tengah pandemi virus Corona, salah satunyamemangkas besaran uang muka atau down payment ( DP) hingga 90 persen yang bisa dicicil 12 kali tanpa bunga.