Kondisi mayat di dalam truk itu pun sangat memprihatinkan. Pasalnya mayat-mayat pasien corona ini hanya dimasukkan dalam kantong mayat, tidak ditempatkan dalam peti mati, dan dalam proses pembusukan.
Sementara itu, pihak rumah pemakaman mengatakan kepada pejabat kota, jikafreezernya rusak dan mereka tepaksa menggunakan truk sebagai tempat penyimpanan sementara mayat, menunggu penguburan atau kremasi.
Meski tak ada tuntutan pidana yang dilayangkan masyarakat, rumah pemakaman itu dianggap tak mampu mengendalikan bau.
Selain dua truk U-Haul, pihak kepolisian juga menemukan truk berukuran besar, yang juga digunakan untuk menyimpan mayat.
"Saya melihat 15 mayat di truk kotak U-Haul bertumpuk satu sama lain, dan lebih banyak yang lain," ungkap salah seorang petugas.
"Mereka menyimpannya di jalanan," imbuhnya.
Seorang staf mengatakan bahwa ada lebih dari 30 mayat masih disimpan di lantai.
"Rumah pemakaman ini kelebihan kapasitas dengan sisa-sisa manusia dan itu benar," papar Dr. David Penepent, direktur rumah pemakaman.