IDEAOnline-Kehadiran tanaman merupakan salah satu alternatif penyeimbang kesan keseluruhan dari ornamen yang ada di dalam rumah.
Jika karakter elemen yang digunakan cenderung keras, kaku dan gersang dapat dilunakkan dengan kehadiran tanaman yang mempunyai sekian banyak alternatif fungsinya.
Sosok tanaman dapat dijadikan sebagai penghalang arah pandang, dan dapat menghadirkan rasa harmonis bagi jiwa dan mental pemiliknya.
Tanaman yang digunakan juga harus sesuai dengan situasi kondisi ruangan yang ada, seperti tahan terhadap naungan dan kelembapan.
Untuk itu diperlukan pengetahuan untuk membuat taman dalam rumah tetap asri, indah dan rapi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila ingin merencanakannya.
Kenali Karakter Ruang
Memahami suasana ruang sering disebut dengan feel the land.
Para arsitek lansekap profesional selalu menempatkan feel the land sebagai langkah awal dalam mendesain taman.
Semakin kita memahami tempat atau ruang yang akan dirancang, semakin berkualitas hasil rancangan tersebut.
Baca Juga: Tips Memilih Tanaman Indoor, Ini Kriteria yang Cocok untuk Tiap Ruang
Untuk menghayati sebuah ruangan, ada 2 faktor yang perlu diperhatikan.
Pertama, fisik ruang itu sendiri, seperti bentuk, akses dan sirkulasi ruangan, jenis material yang digunakan, suhu ruangan, dominasi warna ruangan, serta karakter interior yang digunakan.
Kedua adalah fungsi sosial ruang, seperti fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan aktivitas
yang dilakukan dalam ruang tersebut.
Prinsip dan Unsur Desain
Ada beberapa prinsip desain yang perlu diperhatikan dalam merancang indoor garden.
Tema, yaitu pola dasar dari keseluruhan elemen pembentuk taman. Misalnya taman jepang.
Gradasi (ritme, jenjang, nuansa), yaitu unsur pencipta dari variasi lembut pada setiap rangkaian elemen taman. Misalnyai penataan tanaman berdaun lebar, besar, hingga kecil akan menimbulkan efek gradasi..
Kontras, yaitu unsur penyemarak, aksentuasi, pembuat kejutan, point of interest pada sebuah lokasi taman. Contoh, peletakan tanaman besar di tengah-tengah ruangan sebagai fokus pandangan dalam ruangan tersebut.
Kontrol, yaitu unsur penyeimbang, keserasian, keharmonisan, atau pengendali agar tidak berlebihan dan berpadu harmonis. Contoh, peletakkan bersama tanaman yang memiliki besar dan bentuk yang berbeda sehingga terlihat serasi dan lebih interaktif terhadap pandangan.
Baca Juga: 4 Langkah Dasar Rancang Indoor Plant, Mau Kesan Formal atau Informal?
Keempat prinsip desain tersebut di atas dapat diwujudkan oleh elemen desain berikut.
- Garis: lurus, lengkung, lekuk, tekuk
- Bentuk (dua dimensi dan tiga dimensi): lingkaran, persegi, oval, bulat, kotak, dan sebagainya.
- Ukuran: besar, sedang, kecil
- Warna: merah, kuning, biru, hijau, warna-warna kuat, dan pastel.
- Tekstur: kasar dan halus
- Cahaya: terang, redup, dan gelap
- Aroma: wangi, tidak wangi, kuat, dan lembut
- Bunyi: kuat, sedang, lembut
Secara umum, desain taman mempunyai 2 karakter, yaitu formal dan informal.
Desain formal taman dalam ruang diwujudkan oleh pola penataan tanaman yang simetris dan terkesan kaku.
Tanaman yang digunakan pun memiliki kesan formal, yaitu tanaman berbentuk teratur dengan tekstur tertentu.
Jenis desain ini digunakan pada ruang yang membutuhkan suasana formal untuk menunjang aktivitasnya, seperti ruang kerja, sehingga konsisitensi pekerjaan dapat terjaga.
Berbeda halnya dengan desain informal.
Desain ini diwujudkan melalui pola-pola yang alami dan terkesan lebih bebas.
Tanaman yang digunakan biasanya memiliki bentuk alami dan tidak kaku.
Desain ini digunakan pada ruang yang membutuhkan kesan informal atau santai, seperti ruang keluarga atau ruang untuk beristirahat, sehingga dapat menambah kualitas istirahat dalam ruangan.
Baca Juga: Taman Kering Unik Ringankan Fasad Rumah yang Posisinya ‘Tusuk Sate’
(*)