IDEAOnline-Finishing untuk perabot kayu (khusunya kayu) tak hanya membuat tampilan menjadi memikat tetap juga berfngsi sebagai pelindung terhadap kelembapan, air, dan pengaruh cuaca lainnya.
Memberi finishing bisa dilakukan dengan melapis menggunakan material pelapis lembaran atau dengan cat non transparan atau finishing transparan.
Finishing transparan punya keunggulan tak menutupi tekstur asli perabot namun tetap melindungi.
Berikut #BerbagiIDEA jenis-jenis finishing transparan yang biasa digunakan di duania desain dan penukangan.
Politur
Jenis bahan finishing ini biasanya berbentuk serpihan atau batangan yang kemudian dicairkan dengan alkohol.
Ada juga yang siap pakai dengan proporsi alkohol yang tepat.
Politur diaplikasikan dengan menggunakan kain atau kuas.
Politur memiliki kelebihan, yaitu dapat mengubah-ubah lapisan dan bisa digunakan untuk interior maupun eksterior.
Hanya, karena lapisannya cenderung tipis maka mudah memudar.
Karenanya harus sering dilapis ulang jika furnitur kayu ingin tetap terlihat indah.
Baca Juga: 3 Pelapis Furnitur Lembaran Paling Populer, Ini Plus Minus Karakternya
NC (Nitrocellulose)
Sering juga disebut Lacquer. NC tergolong bahan pelapis ramah lingkungan karena terbuat dari bahan resin.
Sayangnya jenis pelapis ini sudah jarang didapatkan karena bahan bakunya sudah langka.
Bahan ini membentuk lapisan film yang tahan air, namun belum cukup kuat untuk menahan goresan atau benturan fisik.
NC diapilikasikan dengan semprot (spray) bertekanan udara ataupun memakai kuas.
Melamic
Permukaan kayu dengan finishing ini terlihat sangat halus karena pori-pori tertutup oleh lapisan film yang lebih tebal.
Kelemahannya, sulit untuk dilapis ulang dan berbau menyengat setelah aplikasi.
Sebagai antisipasi pada ruangan yang menggunakan furnitur dengan pelapis melamin adalah membuka jendela dengan kondisi sirkulasi yang lancar.
Ada 2 pilihan finishing-nya, yaitu doff dan gloss.
Jenis pelapis ini hanya cocok untuk ditempatkan di dalam rumah (interior) dan dapat diaplikasikan dengan spray atau kuas.
Baca Juga: Ubah Furnitur Lama Jadi Baru, Ini Tips Makeover Biar Engga Nyesel
PU (Polyurethan)
Hasil finishing-nya mirip pelapis melamic.
Hanya saja pada PU lapisan film-nya lebih tebal sehingga tampilannya seperti plastik.
Ini membuat permukaan kayu menjadi tidak lagi terlihat alami.
Dibanding melamic, PU memiliki kelebihan, yaitu tidak mengeluarkan bau yang menyengat, sehingga aman untuk kesehatan.
Akan tetapi harganya masih sangat mahal sehingga masih jarang digunakan oleh tukang-tukang kayu sebagai material pelapis.
Pengaplikasiannya menggunakan spray atau kuas.
Baca Juga: Mudah & Praktis, Trik Sembunyikan Cacat Finishing Dinding & Plafon
(*)
#BerbagiIDEA#Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork