IDEAonline -Ruang ini tadinya terasa sempit dan gelap, sehingga tampak tidak menarik.
Dengan pemilihan warna serta pencahayaan yang tepat, wah, nyaman sekali berjalan di dalamnya!
Berpanjang lebar 5,5 m x 1,5 m, membuat ruang ini pantas disebut lorong.
Terletak di sebuah unit hunian di apartemen Park Royale Jakarta, lorong ini merupakan jalur sirkulasi yang menghubungkan pintu masuk dan ruang-ruang utama.
Oleh karena letaknya berada di depan, maka lorong membosankan ini akan ditata ulang menjadi foyer.
Baca Juga: Tips Dandani Lahan Sisa di Halaman Belakang, Cocok Untuk Tempat Ngobrol
Foyer di sini fungsinya sebagai ruang penerimaan.
“Ketika seseorang baru membuka pintu, maka ia akan disambut oleh permainan bidang dengan warna dan pencahayaan yang menarik,” begitu penjelasan dari Fayruzka Juanita, bagian marketing Park Royale, saat ditanya mengenai konsep penataan ruangnya.
Suasana seperti demikian dapat membuat perasaan orang yang memasuki ruang jadi lebih excited.
Baca Juga: Sering Bermimpi Kehilangan Barang di Lemari? Ternyata Artinya Campur Aduk dan Menakutkan!
Manfaat Dinding Cermin
Lorong panjang bisa “diperlebar” sebanyak 2 kali lipat dengan memasang cermin selebar dinding di sisi kanan.
Warna lebih gelap di ujung ruang bertujuan “memperpendek” ruang yang terlalu panjang.
“Saya memilih ungu untuk membuat kesan tenang namun tetap modern,” jelas Fayruzka tentang warna dinding di ujung ruang.
Dua susun rak display dari kayu berfungsi untuk meletakkan benda-benda seni.
Secara umum, ruang diterangi oleh cahaya merata yang didapat dari lampu downlight pada plafon di sepanjang lorong.
Di sini kembali cermin bermanfaat menggandakan intensitas cahaya pada ruang.
Permainan cahaya pada rak display menerapkan metode pencahayaan tak langsung (indirect lighting) memakai lampu TL berwarna putih kekuningan (warm).
Lampu diletakkan di balik rak kayu yang berongga (lihat gambar detail).
Indirect lighting juga diterapkan di bagian atas ruang/plafon dekat rak display.
Foyer Sebuah Ungkapan Selamat Datang
Sejatinya foyer berupa ruang tertutup, sebagai ruang peralihan dari luar rumah ke ruang dalam.
Di negeri Barat, ruang ini berfungsi sebagai tempat persiapan bagi seseorang sebelum masuk ke dalam rumah.
Maka di dalam foyer biasanya terdapat penggantung jaket, tempat meletakkan sepatu, meja konsol untuk meletakkan barang bawaan dan cermin untuk merapikan diri.
Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Listrik Enggak Jebol Saat Gunakan Kulkas dan Microwave?
Di Indonesia, foyer berubah sedikit peruntukannya yakni menjadi ruang penerima tamu.
Foyer bahkan kadang-kadang berkembang menjadi “ruang tunggu” bagi tamu yang tidak lama berkunjung, sehingga ruang ini dilengkapi dengan kursi atau sofa, bahkan rak buku.
Populernya gaya minimalis pada rumah di Indonesia telah mereduksi foyer menjadi lebih simpel. Sempitnya lahan menyebabkan ruang tidak dapat menampung banyak perabotan.
Oleh sebab itu foyer kini lebih banyak berupa penanda seseorang telah masuk ke dalam rumah. Fungsinya sebagai penyambut tamu, seolah dia mengucap selamat datang pada tamu.
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 59
(*)
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork