Sederhananya, tipe-tipe yang umum di dunia itu (S, G, atau V) seperti pengelompokan kelas atau pengelompokan warna.

Kilat, Rumah Sakit untuk Penderita Virus Corona Ini Cuma Dibangun dalam 10 Hari!
"Tipe S, G, V itu nama pengelompokkan. Misal gini, ada orang pakai baju warna merah, kuning, oranye, itu satu kelompok S. Ada orang pakai baju biru, nila, ungu, mereka kelompok G. Nah, yang (tipe corona) S, V, G itu seperti itu," kata Pradipta kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
"Jadi pengelompokkan ditandai oleh perubahan unik pada asam amino yang ada di RNA virus," ungkapnya.
Untuk diketahui, RNA merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam sel virus.
Materi genetik virus corona adalah RNA, dan menjadi tang terbesar dibanding virus RNA lainnya.
"Misal tadi yang pakai baju warna merah, kuning, oranye itu kan berarti punya satu kesamaan warna, awalnya merah. Jadi tandanya adalah merah. Kemudian kelompok yang memakai baju warna biru, nila, ungu, itu awalnya merah. Jadi penandanya adalah biru," kata Pradipta memberi contoh.
"Nah, sama halnya pada (virus corona tipe) S, V, dan G, itu masing-masing memiliki penanda asam amino tertentu, atau mutasi asam amino tertentu," jelasnya.
Tipe virus corona yang ada di Indonesia, kata Pradipta, tidak memiliki mutasi asam amino tersebut dan berbeda dengan tipe S, V, dan G.
"Yang (jenis virus corona) di Indonesia ini, tidak memiliki mutasi penanda seperti pada kelompok S, V, G," ungkapnya.