Follow Us

Covid-19 Diklaim Turunkan Polusi di Langit China, WHO Katakan Tingkat Polusi Udara Beijing Masih 10 Kali Lipat dari Yang Direkomendasikan

Kontributor 01 - Rabu, 13 Mei 2020 | 21:30
Ilustrasi: Arsitek Ini Berencana Membuat Gunung Buatan yang Bisa Serap Polusi
dezeen

Ilustrasi: Arsitek Ini Berencana Membuat Gunung Buatan yang Bisa Serap Polusi

Sensor pada satelit Aura milik NASA, Ozone Monitoring Instrument (OMI) juga melakukan pengukuran terhadap penurunan polusi di China.

"Selalu ada perlambatan umum ini sepanjang tahun ini. Data OMI jangka panjang kami memungkinkan kami untuk melihat apakah jumlah ini abnormal dan mengapa (terjadi)," kata Barry Lefer, seorang ilmuwan kualitas udara di NASA.

Polusi udara di Beijing masih tinggi, kendati demikian, data satelit bukan satu-satunya cara untuk melihat penurunan emisi gas buang di China.

Analisis awal yang diterbitkan oleh Carbon Brief pada bulan Februari menunjukkan, penggunaan batu bara di pembangkit listrik berada pada titik terendah dalam empat tahun, dan penerbangan domestik turun 70 persen.

Baca Juga: Fakta tentang Taman Atap, Efektif Simpan Air Hujan, Bantu Cegah Banjir

Mengahdirkan hijaunya alam sebagai peredam polusi.
Tower Chihana, Vasanta Innopark, Cibitung Bekasi

Mengahdirkan hijaunya alam sebagai peredam polusi.

Seiring dengan penurunan dalam produksi baja dan output kilang minyak, mereka memperkirakan ini mungkin telah menurunkan emisi karbon dioksida di China sekitar seperempat selama beberapa minggu terakhir.

Hanya karena industri telah menurunkan output karbon dioksida dan tingkat nitrogen dioksida lebih rendah di atas China, tidak berarti udara lebih bersih di perkotaan.

Sebab, pada pertengahan Februari, tingkat polusi udara Beijing masih 10 kali lipat dari yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Bahkan tanpa emisi mobil, emisi industri dan batu bara ini sudah cukup untuk menjerumuskan Beijing ke dalam polusi parah berturut-turut di tengah cuaca yang tidak menguntungkan," kata Ma Jun, direktur Institut Urusan Publik dan Lingkungan.

Para peneliti akhirnya mencatat rendahnya nitrogen dioksida dibandingkan tahun lalu, disebabkan karena China mulai menegakkan peraturan lingkungan yang lebih ketat.

Kendati demikian, tidak ada satu pun faktor yang cukup kuat yang berkontribusi menambahkan pengurangan nitrogen dioksida di negara ini.

Source : Kompas.com

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest