"Diaberikan nyawanya untuk rumah sakit itu."
James kemudian bekerja sepenuh hati, dia menangani pasien covid-19 yang membutuhkan perawatan kritis setiap jam.
Dia bekerja dan terus bekerja sampai akhirnya pada pertengahan april demam mulai menjangkitinya dan tak pernah membaik.
Pria berusia 62 tahun itu meninggal karena terinfeksi virus corona pada 27 April, dengan rekan-rekannya yang terkasih - keluarga keduanya - di sisinya.
Sejak James dibawa ke ruang gawat darurat, karena sesak napas.
Dia dirawat oleh rekan-rekannya di rumah sakit yang sama di mana dia bekerja dan belajar sejak 1982, saat masih menjadi mahasiswa kedokteran.
James akhirnya meninggal dan diantarkan empat rekan terdekatnya secara pribadi ke Manhattan menggunakan dua ambulan.
James meninggalkan tiga anak, empat saudara kandung, ayahnya, dan pasangannya yang merupakan seorang perawat.
Semua berduka akibat kematian ini.