Follow Us

Menurunnya Kualitas Lingkungan dan 3 Tantangan untuk Bali, Masihkah Jadi Destinasi Wisata Dunia Tahun 2020 Ini?

Kontributor 01 - Rabu, 27 Mei 2020 | 18:00
Hotel bambu di Bali.
dok. instagram/bambuindah

Hotel bambu di Bali.

Baca Juga: Rumah Tropis Mengadopsi Desain Vila di Bali, Punya 6 Bangunan Terpisah

Capella Ubud, Bali
Capella Hotels & Resorts

Capella Ubud, Bali

Turis China cenderung untuk tidak bepergian ke luar negeri, terutama Bali.

Hal ini juga diperkuat oleh riset Founder & CEO Hotel Investment Strategies LLC Ross Woods.

Dia menuturkan, kunjungan turis China ke Pulau Dewata menurun dari sekitar 1,4 juta pada tahun 2018 menjadi 1,17 juta pada 2019 atau sebesar 14 persen.

Penurunan kedatangan warga Negeri Tirai Bambu tersebut akan terus berlanjut pada tahun ini dengan angka prediksi 1,113 juta atau merosot 4,9 persen.

Tantangan ketiga, Program 10 Bali Baru yang gencar dikampanyekan pemerintah, secara tidak langsung telah memengaruhi angka kunjungan wisatawan ke Bali.

Tak mengherankan jika survei Agoda 2019 menempatkan Bali di urutan kedua sebagai destinasi wisata domestik setelah Jakarta.

Baca Juga: Dulu Terkenal Sebagai Artis Kpop, Begini Kehidupaan Kahi After School yang Miliki Kontrakan Mewah Berlokasi di Bali

Namun demikian, posisi Bali masih di atas Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Singapura, Malang, Semarang, dan Kuala Lumpur.

"Perbaikan mutu, dan kualitas pariwisata di Bali harus segera dilakukan jika ingin menarik wisatawan dan mempertahankan ikon sebagai destinasi wisata dunia," kata Ferry.

Lepas dari itu, Colliers memprediksi tahun ini okupansi perhotelan di Bali bakal berada di angka rata-rata 80 persen dengan tarif rata-rata 120 dollar AS atau ekuivalen Rp 1,6 juta per malam.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bisnis Hotel Bali Hadapi Tantangan Berat, Sampah dan Lingkungan",Penulis : Hilda B Alexander

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest