Esoknya, pihak berwenang aviasi Vietnam membatalkan semua penerbangan menuju dan dari Wuhan.
Pada saat libur Imlek, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mendeklarasikan perang terhadap virus Corona.
"Melawan epidemi ini bagaikan melawan musuh," ujarnya pada pertemuan Partai Komunis pada 27 Januari.
Tiga hari kemudian, ia bentuk komite penanggulangan wabah nasional.
Hari itu adalah hari yang sama WHO sebutkan virus Corona adalah gawat darurat kesehatan masyarakat internasional.
1 Februari adalah hari Vietnam deklarasikan epidemi nasional, dengan hanya 6 kasus terkonfirmasi di seluruh negara tersebut.
12 Februari, Vietnam mengunci seluruh komunitas perkotaan tempat tinggal 10 ribu warga di utara Hanoi selama 20 hari, sekolah dan Universitas dibuka kembali pada Mei.
Pelacakan Kontak Pasien
Aksi cepat tanggap darurat membuat mereka mencatat angka yang kecil, seperti pada 13 Februari mereka hanya mencatat 16 kasus saja kemudian selama 3 minggu tidak ada infeksi baru sampai gelombang kedua menyerang pada Maret, yaitu seorang warga lokal kembali dari luar negeri.
Pemerintah dengan cepat melacak kontak pasien terkonfirmasi virus Corona dan menempatkan mereka dalam karantina dua minggu.
Pelacakan mereka sangat berhasil sampai tidak hanya mendapatkan orang-orang yang berkontak secara langsung tetapi juga menjadi kontak tidak langsung pasien Covid-19.
Komunikasi Publik dan Propaganda