IDEAOnline-Kamar merupakan tempat di mana anak-anak banyak berinteraksi dan menghabiskan waktunya sepanjang hari.
Dari bayi, balita, hingga pra remaja, kamar menjadi ruang khusus yang perlu diperhatikan.
Faktor penting yang perlu diperhatikan adalah faktor kenyamanan.
Terciptanya kenyamanan sangat dipengaruhi dari bagaimana menatanya sehingga terjadi interaksi antara anak dan kamarnya.
Namun, untuk membuatkan kamar bagi anak, beberapa keluarga sering terkendala dengan lahan terbatas di rumahnya.
Baca Juga: Delapan Hal Wajib Dlakukan Saat Memilih Furnitur untuk Kamar Anak
Bila memang ruangnya tidak ada, satu kamar untuk dua anak tak masalah.
Mengutip pendapat psikolog Ratih Pramanik, diperlukan pemahanan agar anak dapat mengerti abhwa dia harus berbagi kamar dengan kakak atau adiknya.
Katakan dengan sopan dan lembut, “Nak kamu tidur berdua dengan kakak/adik ya...,” ujarnya.
Anak juga harus belajar untuk menghormati privasi teman se kamarnya dengan cara ini.
Ajarkan anak bagaimana ia harus bersikap saat kakak/adik sedang belajar atau tidur, sementara ia mau bermain.
Baca Juga: Baik Tidak Ada Televisi di Kamar Anak? Yuk Pelajari Psikologinya!
Ajarkan ia ke luar kamar dan jangan bersuara.
Dengan begitu, ia akan belajar toleransi.
Berikan masing-masing lemari, agar mereka dapat menyimpan barang-barang pribadinya.
Ajarkan kepada anak bahwa bila ingin memakai barang kakak/adiknya, ia harus minta ijin terlebih dulu.
Bila memungkinkan, berikan ranjang dan kasur terpisah, sehingga anak terbiasa tidur di ranjang sendiri.
Ini terutama bila anak berlawanan jenis.
Baca Juga: Pahami Psikologi Kamar Anak sebelum Membuatnya, Kata Ahli: Bukan Tempat Ngendon!
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)