IDEAOnline-Barapa harga membuat kitchen set?
Sangat bervariasi!
Variasi harga terkait dengan kualitas bahan yang membentuk kitchen set, seperti kabinet/lemari, tabletop (meja kerja), aksesori, dan finishing.
Semakin bagus bahan pembuatnya, semakin mahal pula harganya.
Selain itu, ukuran dan popularitas “brand” juga cukup memengaruhi harga sebuah kitchen set.
Ada tiga kategori besar bahan yang umum digunakan untuk lemari kitchenset, yaitu kayu olahan, kayu solid, dan bahan sintetis.
Berikut ulasan perbedaan untuk kayu olahan, solid, dan sintetis.
Kayu olahan adalah bahan yang dibuat dari partikel maupun serat kayu, seperti particle board,MDF (Medium Density Fibreboard), bloackboard dan plywood.
Sedangkan untuk kayu solid dihasilkan dari batang kayu pohon, antara lain kayu nyatoh, jati belanda, mapple, sugkai, dan kayu jati.
Baca Juga: Mengenal Kayu Olahan untuk Furnitur-2, Apa Beda MDF dengan Particle Board?
Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Secara umum, kayu olahan produksi lokal memiliki kekuatan lebih rendah dibanding kayu solid.
Untuk kayu olahan produksi lokal, plywood memiliki kualitas lebih baik dibanding tiga jenis kayu olahan lainnya.
Urutan berikutnya dari yang lebih kuat ke yang kurang kuat adalah bahan bloackboard, MDF, dan particle board.
Bloackboard biasanya dilapisi kayu jati atau sungkai.
Sedangkan particle board dan MDF biasanya digunakan pada kitchen set yang dijual dalam bentuk sudah “jadi” (bukan pesanan).
Karena memiliki kualitas yang lebih bagus, kitchen set. dengan bahan plywood lebih mahal dibandingkan dengan yang berbahan bloackboard, mdf, dan particle board.
Particle board merupakan bahan paling murah.
Untuk meningkatkan kekuatannya, beberapa produsen kitchen set (dalam dan luar negeri), menggunakan MDF dengan pelapis HPL (High PressureLaminate) dan melamin.
Baca Juga: Lantai Dapur Sebaiknya Lebih Tinggi Menurut Feng Shui, Jangan Salah Memaknai!
Pada kelompok kayu solid, jati lebih kuat dibandingkan dengan jenis kayu lainnya.
Kayu ini tahan terhadap cuaca dan temperatur tinggi.
Selain mahal, untuk ukuran yang sama, jati jauh lebih berat.
Karena harganya cukup mahal dan cenderung naik terus, kayu ini mulai jarang digunakan sebagai bahan kitchen set.
Untuk menggantikan jati, yang saat ini banyak digunakan oleh produsen kitchen set adalah kayu sungkai, mapple, jati belanda, dan nyatoh.
Sungkai merupakan salah satu jenis kayu solid yang cukup populer penggunaannya saat ini.
Kayu yang berwarna terang ini memiliki alur urat kayu beraturan.
daBaca Juga: Tile Populer Sepanjang Masa untuk Dapur, Ini Kriteria Memilihnya
Kekuatannya cukup baik, dan harganya jauh lebih murah dibanding jati, tetapi sedikit lebih mahal dibanding mapple, jati belanda, dan nyatoh.
Kayu jati belanda memiliki urat kayu yang kontras dan berwarna kuning.
Sementara itu kayu mapple hampir tidak berserat, sedangkan kayu nyatoh yang berwarna cokelat kemerahan memiliki urat kayu agak kasar.
Dari sisi harga, kayu sungkai lebih mahal, kemudian diikuti kayu mapple, jati belanda, dan nyatoh.
Bahan sintetis memiliki variasi warna standar, misalnya merah, biru, kuning, dan lain-lain.
Variasi warnanya kurang banyak.
Namun harganya cukup mahal dibanding kayu solid lainnya.
Baca Juga: Mau Bikin Kitchen Set? Pahami 4 Hal Penting Ini agar Tak Salah Harga
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)