Salah satu contoh kesalahan yang dilakukan oleh sebuah pengembang adalah kolom yang dibuat langsung di lantai 2 dengan tumpuan balok di bawahnya.
Seharusnya kolom dibuat menerus dari lantai 1 ke lantai 2, bukan dibuat di atas balok.
Pembuatan kolom ini secara ilmu struktur tidak diperkenankan.
Balok sebagai tumpuan bisa mengalami keruntuhan akibat menanggung beban kolom di atasnya. Kesalahan seperti ini dapat digolongkan sebagai kesalahan yang fatal karena dapat mencederai penghuninya.
Konsumen Hanya Pasrah
Baca Juga: Mencahayai Dapur, Alami atau Buatan? Cek Tips Ini agar Optimal
Baca Juga: Dapur Putih-Cokelat yang Memikat dengan Lemari Penyimpan Botol Anggur
Meskipun kesalahan seperti ini kerap terjadi, pada kenyataannya konsumen tetap saja membeli rumah tersebut.
Hal ini dapat terjadi karena konsumen memang tidak mengetahui kesalahan tersebut atau memang konsumen tidak peduli dengan kesalahan tersebut.
Mereka berpikir, “Yang penting beli rumah dulu mumpung murah, toh nanti akan direnovasi,” Willy juga mengingatkan supaya kita sebagai konsumen properti harus lebih teliti mengenai kondisi rumah ketika memilih rumah, baik bentuk desain maupun strukturnya.
Ketelitian desain ini penting terutama karena Indonesia termasuk Negara yang rawan gempa. Karena itu sudah saatnya para pengembang di Indonesia memikirkan desain rumah dengan system struktur tahan gempa.