IDEAonline – Rumah indah belum tentu aman. Karena itu jangan hanya terpesona dengan tampilan rumah yang cantik.
Perhatikan juga strukturnya; aman atau tidak untuk Anda sebagai penghuni.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh pengembang untuk menggaet konsumen adalah mengembangkan areal perumahannya.
Baca Juga: Percantik Halaman Depan akan Memperindah Fasad, Ini yang Harus Diubah!
Baca Juga: Waspada Salah Beli, Tilik 5 Ukuran Kasur Standar yang Ada di Pasaran
Tak ketinggalan ketika menawarkan rumah, calon konsumen diberi iming-iming bahwa nantinya di lokasi perumahan tersebut akan dibangun beberapa fasilitas umum dan sosial.
Selain bersaing dalam memberikan iming-iming fasilitas umum, para pengembang juga bersaing dalam hal desain rumah.
Masalah Kolom
Menurut Ir. B. Willy Prananto, MBA, MM, (Ketua Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia DKI Jakarta), desain yang ditawarkan oleh pengembang memang sangat beragam.
Sebagai konsumen, Anda harus selektif memilih desain rumah yang baik. Sebuah desain rumah bisa dikatakan baik bila struktur bangunannya memberi rasa aman bagi penghuninya dan tidak ada kegagalan struktur di dalamnya.
Namun, kadang-kadang hal ini tidak diperhatikan oleh pengembang.
Salah satu contoh kesalahan yang dilakukan oleh sebuah pengembang adalah kolom yang dibuat langsung di lantai 2 dengan tumpuan balok di bawahnya.
Seharusnya kolom dibuat menerus dari lantai 1 ke lantai 2, bukan dibuat di atas balok.
Pembuatan kolom ini secara ilmu struktur tidak diperkenankan.
Balok sebagai tumpuan bisa mengalami keruntuhan akibat menanggung beban kolom di atasnya. Kesalahan seperti ini dapat digolongkan sebagai kesalahan yang fatal karena dapat mencederai penghuninya.
Konsumen Hanya Pasrah
Baca Juga: Mencahayai Dapur, Alami atau Buatan? Cek Tips Ini agar Optimal
Baca Juga: Dapur Putih-Cokelat yang Memikat dengan Lemari Penyimpan Botol Anggur
Meskipun kesalahan seperti ini kerap terjadi, pada kenyataannya konsumen tetap saja membeli rumah tersebut.
Hal ini dapat terjadi karena konsumen memang tidak mengetahui kesalahan tersebut atau memang konsumen tidak peduli dengan kesalahan tersebut.
Mereka berpikir, “Yang penting beli rumah dulu mumpung murah, toh nanti akan direnovasi,” Willy juga mengingatkan supaya kita sebagai konsumen properti harus lebih teliti mengenai kondisi rumah ketika memilih rumah, baik bentuk desain maupun strukturnya.
Ketelitian desain ini penting terutama karena Indonesia termasuk Negara yang rawan gempa. Karena itu sudah saatnya para pengembang di Indonesia memikirkan desain rumah dengan system struktur tahan gempa.
Pendekatan desain rumah tahan gempa ini di antaranya dengan penggunaan bahan material ringan atau peletakan kolom praktis pada setiap 12 m2 luasan bidang dinding dari pasangan bata.
Baca Juga: Bosen Dengan Pajangan yang Ada di Rumah? Coba Kreasikan dari Perabotan Dapur!
PERTIMBANGAN KETIKA MEMILIH RUMAH
- Harga
- Lokasi
- Desain
- Fasilitas
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 59
(*)