Follow Us

Bagaimana Efektivitas Masker Kain Menangkal Penularan Covid-19? Ini Kata Dokter UGM

Kontributor 01 - Rabu, 17 Juni 2020 | 21:10
Penduduk Jakarta memakai masker di Stasiun Tanah Abang pada Kamis (27/2/2020).
kompas.com

Penduduk Jakarta memakai masker di Stasiun Tanah Abang pada Kamis (27/2/2020).

IDEAOnline-Sebelum penyebaran virus corona atau Covid-19 tinggi, masyarakat yang sehat diimbau tidak perlu pakai masker.

Namun seiring makin tingginya pandemi wabah corona ini, masyarakat kini diimbau memakai masker jika sedang keluar dari rumah.

Atau ketika beraktivitas di luar rumah.

Hanya saja, banyak beredar d tengah masyarakat masker yang terbuat dari kain.

Dokter sekaligus Kepala Departemen Ilmu Kesehatan THT Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Dr. dr. Bambang Udji Djoko Rianto, Sp.THT (K)., M.Kes., mengatakan penggunaan masker kain kurang efektif.

Jadi alternatif terakhir

Kenapa kurang efektif dalam mencegah penularan Covid-19?

Ternyata, masker kain hanya bisa dipakai sebagai alternatif terakhir saja.

"Masker kain tidak dapat memproteksi masuknya partikel. Penetrasi masuk partikel kalau pakai masker kain ini 97 persen bisa tembus masker, perlindungannya hanya 3 persen saja," jelasnya seperti dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (14/4/2020).

Dijelaskan, mekanisme penularan virus antara lain melalui percikan air ludah (droplet) dan airbone (partikel kecil yang terbawa udara).

Sebenarnya, masker kain tidak memiliki perlindungan layaknya masker bedah yang terdiri dari 3 lapis.

Yakni lapisan luar anti air untuk melindungi droplet, lapisan tengah sebagai filter kuman, dan lapisan dalam untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut pemakai.

Tingkat perlindungan masker bedah ini sekitar 56 persen bagi partikel droplet berukuran nanometer.

Baca Juga: Bahan Masker 3 Lapis yang Direkomendasikan WHO, Info Terbaru!

Petugas membagikan masker kain buatan UMKM.
kompas.com

Petugas membagikan masker kain buatan UMKM.

"Ketiga lapisan itu tidak didapat dari masker kain biasa dan ini bahaya. Sebab, begitu virus nempel bisa menembus di sela pori-pori kain," ujar dokter THT RSUP Dr. Sardjito tersebut.

Masker N95 terbaik

Untuk masker N95, menurut dia masker ini memiliki tingkat efektivitas pencegahan penularan terbaik karena memiliki kerapatan yang lebih padat dibanding masker bedah dan masker kain.

Bahkan masker jenis ini mempunyai proteksi yang baik untuk droplet maupun aerosol.

Tetapi masker ini banyak digunakan tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien.

Kendati demikian, masker ini tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari bagi orang sehat karena bisa menyebabkan kesulitan nafas.

Dikatakan, virus corona jenis baru memiliki ukuran 0,125 mikrometer atau 125 nanometer.

Sementara itu, pada kain tidak memiliki kerapatan yang cukup dalam menyaring partikel yang sangat kecil.

Baca Juga: Mencegah 85 Persen Potensi Penularan Covid-19, Update dari WHO Inilah yang Wajib Pakai Masker

Harus dilapisi tisu

Jika ingin mamakai masker kain, Bambang menyarankan agar melapisi masker kain dua lapis dengan tisu di tengahnya.

Ini dilakukan agar bisa meningkatkan perlindungan terhadap kemungkinan masuknya partikel ke dalam masker.

"Meski sampai sekarang belum ada riset yang meneliti efektivitas penggunaan masker kain 3 lapis ini. Namun, logikanya jika lebih rapat bisa lebih memproteksi dari infeksi virus," tuturnya.

Menurut dia, masker kain dapat dipakai sebagai alternatif terakhir untuk melindungi diri dari ancaman penularan virus corona. Karena, ada yang lebih utama cara pencegahan Covid-19 yakni menerapkan physical distancing, menghindari kerumunan, rajin cuci tangan dengan sabun, dan menjaga kebersihan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akademisi UGM: Efektivitas Masker Kain Rendah, Solusinya..."

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest