Hewan ini kerap digunakan dalam eksperimen virus flu karena menimbulkan gejala yang hampir mirip dengan manusia.
Terutama demam, batuk, dan bersin. Dari eksperimen tersebut, diketahui tingkat infeksi virus G4 sangatlah tinggi.
2. Setiap tahun penyebaran semakin banyak
Dalam laporan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), ahli menemukan peningkatan paparan infeksi virus G4 yang terus bertambah selama 8 tahun.
Dari 2011-2013, varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1 (G1) yang akhirnya memunculkan varian strain genotipe 4 (G4).
Setiap tahun sejak 2014, virus G4 melakukan penyebaran hingga melampaui master G1 aslinya.
Baca Juga: Bebaskan Penghuni Rumah dari Penyakit Flu, Ikuti 5 Tips Ini!

Ilustrasi Babi
3. Tumbuh dan berkembang di saluran pernapasan
Virus G4 bisa tumbuh dan berkembang pada sel-sel di dalam saluran pernapasan manusia.
Mulai dari SAa2,6Gal yang merupakan reseptor di sel lapisan saluran pernapasan manusia, jaringan trakea, hingga infeksi sel epitel yang melapisi bronkus dan alveoli.
Para ilmuwan menemukan bukti penularan pada manusia yang bekerja di industri peternakan babi di China.