IDEAonline –Pembagian ruang pada rumah Jawa banyak dipengaruhi oleh faktor budaya. Kebudayaan agraris merupakan salah satu faktor yang memiliki peran cukup besar dalam menentukan fungsi ruang.
Kegiatan agraris merupakan kegiatan yang mengalami proses panjang dan memakan waktu hingga ribuan tahun (tidak begitu saja terbentuk) di dalam sejarah kebudayaan manusia.
Masa kejayaan masyarakat agraris bermula pada saat berakhirnya masa mengumpulkan makanan (food gathering) dan perlahan tergantikan perannya ketika revolusi industri dimulai.
Baca Juga: Jangan Menyia-nyiakan Lahan Sisa, Terungkap Bisa Jadi Sudut Ngopi!
Baca Juga: Ternyata Getaran Mesin Cuci Bisa Tingkatkan Gairah Bercinta, Cek 4 Benda Sederhana di Rumah Lainnya!
Saat itu manusia berhenti mengumpulkan makanan karena mereka menemukan cara yang lebih baik untuk hidup yakni dengan mengolah tanah pertanian dan menjinakkan hewan.
Masyarakat agraris dan kebudayaan bermukim memiliki kaitan yang erat, sebab di saat manusia mulai bertani dan beternak, manusia sudah tidak mungkin lagi hidup berpindah-pindah.
Dengan kata lain: muncul ide berupa kebutuhan untuk menetap, menciptakan rumah, dan mengembangkannya menjadi permukiman sederhana.
Hal ini yang menyebabkan mengapa kebudayaan agraris punya pengaruh dalam pengaturan ruang pada rumah tradisional, salah satunya pada rumah Jawa yang akan dibahas berikut.
Senthong Tengah yang Sakral