:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/10/31/3354771024.jpg)
Saat badai datang, kerusakan mengikis jaringan tersebut.
"Ini menempatkan perempuan dan anak-anak mereka pada risiko yang jauh lebih besar," kata Litt.
Selain itu, saat terjadi bencana, biasanya tempat penampungan darurat tidak cukup dilengkapi fasilitas pendukung untuk perempuan.
Contohnya fasilitas sanitasi.
Ditambah lagi, tempat penampungan yang biasanya tidak terpisah antara laki-laki dan perempuan juga meningkatkan insiden kekerasan terhadap perempuan.
Di antaranya adalah kekerasan seksual hingga berebut untuk makanan.
Baca Juga: Arsitektur Lokalitas pada Desain Hunian Bantu Atasi Krisis Iklim, Ini Penerapannya!
Ilustrasi-Menipisnya terumbu karang timbulkan potensi bencana alam seperti erosi dan abrasi.
:blur(7):quality(50)/photo/2020/02/19/1326840163.jpg)
Bencana Alam
Perubahan iklim juga kita ketahui sebagai salah satu pemicu banyaknya bencana alam yang terjadi.
Tenyata, saat bencana alam pun, jumlah perempuan yang bertahan lebih sedikit dibanding laki-laki.
Menurut laporan Oxfam, saat terjadi tsunami tahun 2004, jumlah laki-laki yang bertahan hidup 3 kali lebih banyak dibanding perempuan.
:blur(7):quality(50)/photo/2024/04/24/whatsapp-image-2024-04-22-at-17-20240424014134.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/14/whatsapp-image-2024-03-14-at-15-20240314055300.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/13/bluesjpg-20240313022624.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)