Inspirasi Rumah 2 Lantai dengan Dominasi Hijau Muda, Walau Hanya Seluas 75 Meter tapi Keren Banget Dalamnya!

Fatur Rohman - Senin, 03 Agustus 2020 | 08:00

Inilah pemandangan dari arah dapur ke arah depan.

IDEAonline –Tidak selamanya punya rumah mungil adalah suatu keterpaksaan.

Adakalanya punya rumah mungil adalah suatu kebutuhan atau suatu kecukupan.

Disebut kebutuhan karena punya rumah kecil itu enak, ngurus-nya nggak repot, dan dibilang kecukupan karena bila penghuninya sedikit, dengan ruang sebegitu semua aktivitas sudah terakomodir.

Bagi Agus T. rumah tipe 45 di atas lahan 75 m2 ini sudah cukup memadai baginya untuk melewati hari-hari.

Ruang Sederhana

Rumah mungil tanpa pagar ini memiliki pembagian ruang yang sangat sederhana. Teras dibuat sangat kecil, sekadar penurun suhu sebelum masuk ke bagian dalam rumah.

Setelah itu ada ruang tamu. Inilah ruang publik yang menjadi bagian utama dari rumah ini. Di sisi kanannya terdapat dua ruang tidur dan satu kamar mandi.

Ruang tamu, yang menjadi fokus dalam rumah ini diberi warna hijau cerah.

Jendelanya ditutupi gorden warna hijau senada dengan dinding.

Sedangkan sofa dicari yang berwarna senada dengan meja kayu ber-finishing clear atau bening (sehingga memperlihatkan warna asli kayu).

Dari ruang tamu ada sebuah celah sebesar pintu menuju ke dapur.

Tadinya dapur ini adalah halaman belakang.

Setelah dijadikan dapur, daun pintu dilepas sehingga dapur dapat berkomunikasi dengan ruang tamu.

Siap 2 Lantai

Dari luar rumah ini terlihat seperti 2 lantai. Padahal ketika kita masuk ke dalam, rumah ini hanya 1 lantai.

Ini karena si pengembang memang sudah menyiapkan rumah untuk 2 lantai, dengan plafon yang sangat tinggi di ruang tengah (yang dijadikan sebagai ruang tamu).

Tempat bukaan pun sudah disiapkan di dinding atas berupa jendela mati.

Rumah ini sudah disiapkan untuk 2 lantai.

Plafon di bagian depan (ruang tamu) dibuat setinggi rumah 2 lantai.

Sebagai jalan masuk cahaya, di dinding atas diberikan jendela kaca mati.

Jalan masuk cahaya ini ada di atas pintu (seperti terlihat pada gambar), juga pada dinding yang berhadapan dengan dinding ini.

Bila rumah ini dikembangkan menjadi 2 lantai, tempat untuk jendela sudah tersedia.

Inilah pemandangan dari arah dapur ke arah depan. Terlihat pembagian ruang di rumah ini sangatlah sederhana.

Lubang di sebelah kiri adalah pintu ke ruang tidur utama. Sementara di sebelah ruang tidur utama adalah kamar mandi.

Bermain Warna

Banyak yang beranggapan bahwa rumah kecil tidak bisa diapa-apain lagi, sehingga orang cenderung pasrah pada bentuk asal atau bentuk yang diberikan oleh pihak pengembang.

Memang, dari segi bentuk tidak banyak lagi yang bisa kita perbuat. Tapi tidak demikian dengan interiornya.

Justru rumah kecil yang bentuknya standar itu harus diberi bumbu yang akan membuatnya tidak hambar.

Bumbu apa yang bisa ditaburkan, itu suka-suka si pemilik rumah. Di sini Agus memilih bumbu warna, yaitu cat dinding.

Sebagai penyuka warna hijau, si pemilik rumah tidak pernah mengabaikan warna ini di setiap ruang.

Begitu pula dengan dapur. Di sini kitchen set warna hijau-kuning terlihat sangat cerah mewarnai dapur.

Kabinet bagian bawah dibuat berbentuk “L”, dan kabinet atas berbentuk satu sisi. Anda melihat tempelan kertas pada kabinet atas? Itu adalah catatan resep.

Sebagai pembeda ruangan, lantai dapur diberi keramik hitam putih pola papan catur. Keragaman cat di rumah ini membuat si mungil terasa lebih segar dan berakarakter.

Inilah bumbu-bumbu warna yang digunakan di rumah ini.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 68

(*)