:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/08/12/1342610484.jpg)
Sementara efek analogi pada jari kaki membantu kita berpijak di tengah hujan saat tidak mengenakan alas kaki.
Penelitian ini belum selesai. Para ahli masih harus memeriksa apakah kerutan serupa terjadi pada hewan lain dan apakah juga memberikan keuntungan yang sama.
"Saat ini kami tidak tahu siapa yang memilikinya, selain manusia dan kera,” kata Changizi.
Mengingat kerutan memberi keuntungan pada benda basah tetapi tidak berdampak pada benda kering, tidak jelas mengapa jari kita tidak keriput secara permanen, kata Smulders.
Namun dia memiliki beberapa hipotesis.
"Mungkin, kerutan ini dapat mengurangi sensitivitas di ujung jari atau dapat meningkatkan risiko kerusakan ketika memegang benda." Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Air Bikin Jari Tangan dan Kaki Keriput?
Baca Juga: Berubahnya Warna Kulit Penderita Covid-19, Ini Alasannya Kata Ahli
:blur(7):quality(50)/photo/2024/04/24/whatsapp-image-2024-04-22-at-17-20240424014134.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/14/whatsapp-image-2024-03-14-at-15-20240314055300.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/13/bluesjpg-20240313022624.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)