Follow Us

Ini Alasan Mengapa Jari Kaki dan Tangan Keriput Jika Terlalu Lama Terendam Air

Kontributor 01 - Kamis, 13 Agustus 2020 | 09:00
Ilustrasi jari keriput.
tribunnews

Ilustrasi jari keriput.

IDEAOnline-Pernah bertanya-tanya, kenapa saat mandi, berenang, atau hanya mencuci bikin jari-jari berkeriput tapi tidak pada bagian tubuh lain?

Jawabannya ada pada evolusi dari genggaman tangan kita.

Tes laboratorium mengonfirmasi teori bahwa jari-jari yang keriput dapat meningkatkan cengkeraman saat memegang benda basah atau terendam.

Ini berfungsi seperti ban yang mengalirkan air hujan.

Dilansir BBC, bagian kulit manusia, yang lebih dikenal sebagai glabrous memiliki respons unik terhadap air.

Tidak seperti bagian tubuh lainnya, kulit jari jangan, telapak tangan, jari kaki, dan telapak kaki kita berkerut setelah terkena air cukup lama.

Lima menit atau lebih sudah dapat membuat jari tangan dan kaki kita berkerut.

Lantas, kenapa hal itu terjadi?

Orang sering beranggapan, hal ini terjadi karena air masuk ke lapisan terluar kulit dan membuatnya berkeriput.

Namun, para peneliti telah mengetahui sejak 1930-an bahwa efek keriput tidak muncul ketika ada kerusakan saraf di jari.

Ahli bedah saat itu mengetahui bahwa jika saraf tertentu di jari putus, respons kerutan tidak muncul.

Jadi, jari-jari yang keriput adalah tanda sistem saraf kita utuh dan lengkap.

Hal ini juga menunjukkan bahwa keriput di jari setelah kena air merupakan reaksi yang tidak disengaja oleh sistem saraf otonom tubuh, sistem yang juga mengontrol pernapasan, detak jantung, dan keringat.

Padahal, kerutan khas tersebut disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di bawah kulit. Dilansir Scientific American, pada tahun 2011 Mark Changizi, seorang ahli saraf evolusi di 2AI Labs di Boise, Idaho bersama koleganya menyebut bahwa kerutan di jari merupakan proses aktif yang memiliki fungsi evolusioner.

Tim juga menunjukkan bahwa pola kerutan tampaknya berfungsi meningkatkan cengkeraman saat berada di air.

Baca Juga: Ada Kasus Corona Covid-19 Disertai Peradangan Otak, Apa Sebabnya?

Ilustrasi jari keriput.
tribunnews

Ilustrasi jari keriput.

Namun, hingga sekarang tidak ada bukti bahwa jari-jari yang berkeriput memang memberi keuntungan.

Dalam studi terbaru, tim meminta peserta penelitian mengambil benda basah atau kering termasuk kelereng yang memiliki ukuran berbeda, dengan tangan normal atau dengan jari berkerut setelah direndam dalam air hangat selama 30 menit.

Hasilnya, peserta lebih cepat mengambil kelereng basah dengan jari keriput, dibanding kelereng kering.

Namun, jari berkerut tidak berpengaruh pada benda kering yang bergerak. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters. "Kami telah menunjukkan bahwa jari-jari yang keriput memberikan cengkeraman lebih baik dalam kondisi basah.

Ini berfungsi seperti pola ban mobil yang bersentuhan dengan jalan dan tetap memberi cengkeram yang baik," kata Tom Smulders, ahli biologi evolusi di Newcastle University, Inggris dan salah satu penulis makalah ini.

Mencengkeram erat Smulders menambahkan, jari-jari yang keriput bisa membantu nenek moyang kita mengumpulkan makanan dari vegetasi atau sungai basah.

Sementara efek analogi pada jari kaki membantu kita berpijak di tengah hujan saat tidak mengenakan alas kaki.

Penelitian ini belum selesai. Para ahli masih harus memeriksa apakah kerutan serupa terjadi pada hewan lain dan apakah juga memberikan keuntungan yang sama.

"Saat ini kami tidak tahu siapa yang memilikinya, selain manusia dan kera,” kata Changizi.

Mengingat kerutan memberi keuntungan pada benda basah tetapi tidak berdampak pada benda kering, tidak jelas mengapa jari kita tidak keriput secara permanen, kata Smulders.

Namun dia memiliki beberapa hipotesis.

"Mungkin, kerutan ini dapat mengurangi sensitivitas di ujung jari atau dapat meningkatkan risiko kerusakan ketika memegang benda." Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Air Bikin Jari Tangan dan Kaki Keriput?

Baca Juga: Berubahnya Warna Kulit Penderita Covid-19, Ini Alasannya Kata Ahli

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest