Follow Us

Hindari Peletakan Karpet Berbulu Tebal di Rumah, Picu Polusi!

Maulina Kadiranti - Jumat, 14 Agustus 2020 | 22:35
Hindari Peletakan Karpet Berbulu Tebal di Rumah, Picu Polusi!
iStockphoto

Hindari Peletakan Karpet Berbulu Tebal di Rumah, Picu Polusi!

IDEAonline- Siapa bilang polusi hanya bisa ditemukan di luar ruangan? Justru, polusi indoor yang kadang tak terlihat bisa berakibat lebih fatal jika tidak segera ditanggulangi.

polusi indoor atau polusi dalam ruangan, kerap kali terlupakan. Kebanyakan orang bahkan merasa telah bebas polusi, ketika mereka telah memasuki hunian atau ruang tertutup.

Karena salah kaprah, polusi indoor yang semestinya bisa diatasi, seringkali dianggap sebagai masalah sekunder.

Baca Juga: Terungkap Momen Haru Kala Masih Berstatus Suami Veronika Tan, Saat Ahok Terpojok dan Disarankan Pindah, Dirinya Pilih untuk Meninggal di Rumah, Kenapa?

Padahal, polusi indoor ini jauh lebih berbahaya bila dibiarkan terlalu lama. Terlebih lagi, kebanyakan orang menghabiskan sebagian waktunya di dalam ruangan.

Polusi indoor sepele pun bisa berdampak fatal.

Polusi Ruangan
freepik.com

Polusi Ruangan

Jika dilihat dari asal muasalnya, polusi indoor berkaitan erat dengan kualitas udara dalam ruangan, atau yang biasa disebut dengan IAQ (Indoor Air Quality).

Sebagian besar polutan indoor ini berkenaan dengan udara yang terhirup oleh sang pengguna ruangan.

Menurut United States Environmental Protection Agency (US EPA), organisasi pecinta lingkungan yang berbasis di Amerika Serikat, polusi indoor disebabkan oleh pelepasan partikel gas dan zat-zat beracun dari polutan ke udara.

beberapa penyebab utama polusi indoor, yang bisa dihindari dalam hunian Anda

Penggunaan Kayu Lapis

Penggunaan Kayu Lapis
Dok. Tab RUMAH

Penggunaan Kayu Lapis

Berkat harganya yang terjangkau, kayu lapis tengah digemari untuk membangun furnitur-furnitur. Selain itu, karakternya yang fleksibel membuat material ini begitu laris manis di pasaran.

Namun, di balik semua itu, kayu lapis terbuat dari resin formaldehida yang berfungsi sebagai perekat adhesif.

Bila senyawa ini terhisap dalam kadar berlebih di udara, sang penghuni dapat mengalami gangguan kesehatan seperti iritasi kepala, pusing dan sakit tenggorokan.

Asap-asap Dalam Ruangan

Tak hanya zat nikotin saja yang berbahaya dari rokok, reaksi pembakarannya pun melahirkan asap dengan kandungan benzo-a-pyrene di dalamnya.

Asap-asap Dalam Ruangan
Shutterstock

Asap-asap Dalam Ruangan

Zat ini diketahui dapat menyebabkan penyakit kanker bila dihirup secara kontinyu. Selain rokok, ternyata proses memanaskan air pun menimbulkan bentuk asap yang mengandung chloroform, yang juga dapat menjadi pencetus penyakit kanker.

Mencegah Polusi Indoor

Baca Juga: Adem Ayem Tinggal Bareng Istri Pertama, Begini Hunian Milik Pedangdut Cantik yang Sudah 20 Tahun Ini Berstatus Sebagai Istri Kedua

Baca Juga: Listrik Naik Turun Jadi Salah Satu Penyebab Pompa Air Rusak, Yakin?

Merasa kebingungan mencegah polusi indoor menghampiri hunian Anda? Jangan khawatir, terdapat beberapa cara mudah guna mengatasi hal ini. Selamat mencoba!

1. Kurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam hunian Anda. Bila kelak Anda terpaksa harus menggunakannya, jauhkan produk tersebut dari ruangan-ruangan yang ditinggali oleh sang buah hati.

2. Mulailah rutin membersihkan sudut-sudut tak terjangkau dalam hunian Anda, setidaknya seminggu dua kali.

3. Hindari peletakan karpet berbulu tebal pada area istirahat, terutama bila Anda atau anggota keluarga Anda memiliki alergi terhadap debu.

4. Pasang penyaring udara elektronik, agar udara yang Anda hirup dalam ruangan tersebut dapat bersih dan segar kembali.

5. Taruh juga tanaman penyaring polutan, terutama dalam ruangan-ruangan yang mungkin memiliki debu, bakteri, ataupun asap dalam jumlah banyak.

Artikel ini tayang di Tabloid Rumah edisi 255

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest