Follow Us

Menilik Pengaturan Tata Letak Angkul-Angkul, Jangan Sembarang Letakan!

Fatur Rohman - Rabu, 19 Agustus 2020 | 15:00
Angkul-angkul modern yang tetap mempertahankan gaya tradisiobal. Untuk tuntutan kendaraan mobil atau sepeda motor maka perlu ditambahkan satu pintu lagi khusus untuk kendaraan.
dok. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, MA

Angkul-angkul modern yang tetap mempertahankan gaya tradisiobal. Untuk tuntutan kendaraan mobil atau sepeda motor maka perlu ditambahkan satu pintu lagi khusus untuk kendaraan.

IDEAonline –Angkul-angkul merupakan satu unit pintu pekarangan umah—rumah tradisional Bali—yang masih banyak dipakai di bangunan Bali modern.

Simak bagaimana pengaturan tata letak angkul-angkul yang benar.

Di Bali, angkul-angkul lebih sering disebut sebagai pintu keluar (pemesuan atau pemedal) dan bukan sebagai pintu masuk (Oka Saraswati, 2001).

Pintu pekarangan Bali ini sangat unik dengan tembok pembatas (penyengker), tembok di belakang pintu (aling-aling), dan dua patung di depannya ini.

Baca Juga: Tinggal di Hunian Bergaya Minimalis dengan Akuarium Besar, Rumah Milik Artis yang Sempat Gagal Bangun Rumah Tangga 2 Kali Ini Jadi Sorotan Warganet

Sampai sekarang angkul-angkul masih digemari oleh masyarakat Bali, bahkan oleh orang luar Bali.

Pintu pekarangan ini tak hanya punya ciri khas arsitektur tradisional Bali dengan ornamennya yang unik, tetapi juga sarat dengan makna simbolis, ritual, dan magis yang terkandung di dalamnya.

Makna Sosial, Keamanan, Ritual, dan Magis.

Angkul-angkul, selain berfungsi sebagai pintu keluar dari rumah juga dapat merupakan fasilitas bersama yang komunikatif.

Pada sore hari angkul-angkul dapat berfungsi sebagai fasilitas bersama untuk bercengkerama antara pemilik umah dengan tetangga ataupun teman dari desa.

Selain itu, pemakai jalan yang kehujanan atau kepanasan dapat menggunakan angkul-angkul untuk berteduh.

Aling-aling, dinding rendah di balik angkul-angkul/pintu untuk menciptakan privasi pada ruang dalam.
dok. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, MA

Aling-aling, dinding rendah di balik angkul-angkul/pintu untuk menciptakan privasi pada ruang dalam.

• Makna Tata Krama dan Keamanan Angkul-angkul berupa pintu yang dilengkapi dengan aling-aling memperlihatkan suatu usaha untuk menutupi sesuatu yang berada di dalam.

Baca Juga: Ingin Berbagi Kamar dengan Anak? Siapkan 5 Hal Ini di Ruangan

Di sini penghuni maupun tamu diajak hidup bertata krama tidak secara vulgar memperlihatkan miliknya.

Secara arsitektural, aling-aling membentuk ruang peralihan yang mengalihkan alur sirkulasi yang menghalangi pandangan langsung dari luar ke dalam (lebih privat).

Oleh masyarakat, aling-aling dipercaya dapat menghalangi masuknya pengaruh jahat yang diperkirakan akan menghadapi kesulitan kalau harus membelok.

• Makna Ritual dan Makna Magis Bila dilihat dari proses ritualnya, upacara masyarakat Hindu di Bali dimulai dari kegiatan yang dilaksanakan di dalam dan berakhir di luar yaitu di depan angkul-angkul yaitu berupa ngaturang banten saiban, canang, dan segehan.

Baca Juga: Ingin Berbagi Kamar dengan Anak? Siapkan 5 Hal Ini di Ruangan

Secara magis, penempatan angkul-angkul yang berdasarkan asta kosala kosali dan asta bumi mempunyai perhitungan yang berbeda sesuai arah mata angin. Perhitungan penempatan ini mempunyai makna magis yang dipercaya dapat membawa dampak sesuai pengharapan penghuni.

Angkul-angkul modern memiliki tangga masuk yang telah dimodifi kasi menjadi ramp sehingga bisa dilalui sepeda motor.
dok. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST, MA

Angkul-angkul modern memiliki tangga masuk yang telah dimodifi kasi menjadi ramp sehingga bisa dilalui sepeda motor.

Tata Letak yang Penuh Magis

Seperti telah dijelaskan, penempatan atau tata letak angkul-angkul memberikan makna magis kepada pemiliknya.

Penempatan berdasarkan atas asta kosala kosali dan asta bumi mempunyai perhitungan yang berbeda- beda antara yang menghadap ke timur, ke barat, ke utara, dan yang ke arah selatan.

Baca Juga: Tinggal di Hunian Bergaya Minimalis dengan Akuarium Besar, Rumah Milik Artis yang Sempat Gagal Bangun Rumah Tangga 2 Kali Ini Jadi Sorotan Warganet

Proses perhitungan untuk penempatan angkul-angkul adalah seperti skema di bawah ini.

Dengan perhitungan-perhitungan tersebut di atas, Anda dapat memastikan di mana posisi-posisi terbaik pintu/angkulangkul (perhitungan wredi guna) dan memberikan tanda.

Tanda itu merupakan pusat/as pintu (pemedal) dan kemudian dari as dapat ini dilebarkan ke kiri dan ke kanan.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 70

(*)

Editor : iDEA

Latest