Mande dan sang istri mulai menerapkan gaya hidup minimalis saat menikah dan menempati rumah baru mereka sekitar 2 tahun lalu.
Mereka bertekad, barang yang “masuk” ke rumah mereka harus “dikurasi” terlebih dulu.
“Untuk hidup seperti itu memang harus ada support system. Ketika saya ingin belanja, istri akan menahan. Begitu juga sebaliknya. Jadi itu lumayan membantu. Konsep minimalism itu sebenarnya bukan hanya sekadar meminimalisir barang, tetapi juga meminimalisir pemikiran,” tambah Mande.
Arsitek muda ini mengakui bahwa mengubah gaya hidup memang butuh proses dan waktu.
Memulai perubahan ini akan lebih mudah jika ada pemicunya.
“Kalau tidak ada pemicu ya susah. Ketika memasuki rumah baru kan ya itu seperti dari nol lagi.
Nah, itu saatnya untuk memulai gaya hidup yang baru,” sarannya.
Walaupun saat ini sebagian milenial sudah menyadari pentingnya hidup lebih efisien dengan mengurangi barang, namun pola pikir YOLO kadang menjadi hambatan.
Contohnya adalah ketika mereka mendapat kepuasan dengan membeli barang dan menunjukkannya kepada orang lain.
Baca Juga: Dapur Mungil sebaiknya Pakai Warna Apa? Ketahui di Sini Jawabannya!
Peran Teknologi